OPM yang Ancam Tembaki Pesawat dan Serang Kabupaten Paniai Bakal Diburu
loading...
A
A
A
PANIAI - Pasukan TNI yang berada dalam koordinas i Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III bakal memburu Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) Intan Jaya atau TPNPB OPM yang mengancam menembaki pesawat sipil dan militer serta menyerang Kabupaten Paniai.
Tindakan ini diambil usai beredar video ancaman dan propaganda perang oleh KKB Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai, yang menyasar aparat keamanan TNI/Polri, pesawat sipil dan TNI/Polri, dan Bupati Paniai.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan, kelompok separatis bersenjata (KSB) memang asal bicara sesukanya sendiri.
"Jadi biarkan saja KSB bicara sesukanya sendiri. Yang jelas ada dua pilihan yang bisa dilakukan KSB yaitu Pertama, bergabung kembali ke NKRI untuk membangun Papua, Papua Barat atau Kedua, akan diburu terus sampai dia menyerah atau mati, karena telah merusak obyek vital negara yang sangat dibutuhkan masyarakat Papua dan menteror masyarakat, aparat pemerintah bahkan aparat TNI-Polri," kata Kol Czi IGN Suriastawa kepada SINDOnews.
Menurut dia, tidak ada peningkatan eskalasi pengetatan keamanan satuan di bawah koordinasi Kogabwilhan III terkait ancaman dan propaganda KSB Intan Jaya tersebut.
"Untuk satgas TNI yang bertugas di wilayah Kabupaten Paniai tetap bertugas seperti biasanya, seperti pasukan Yonif Raider Khusus 500/Sikatan," timpalnya.
Sebelumnya video berdurasi 15 menit 29 detik yang beredar mulai 14 Maret 2021 tersebut berisi tentang komunikasi menggunakan HT antara terindikasi pimpinan KKB atau TPNPB OPM Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai dengan seorang (terindikasi anggota KKB Intan Jaya).
Di dalam video tersebut, terdapat tiga orang OPM , dengan rincian satu orang berbicara menggunakan HT dan memegang 1 HT (total terdapat dua HT). Seorang lagi membawa senjata api laras pendek jenis revolver, dan satu orang yang merekam.
Selain itu, didalam video terindikasi juga total dua HT dan terdapat satu tas berisi amunisi senpi laras panjang. Selanjutnya, adapun inti percakapan di dalam video tersebut, sebagai berikut :
1. Meminta agar semua pucuk yang berada di Kampung Magataga (Perbatasan Kabupaten Paniai dengan Kabupaten Intan Jaya) untuk dibawa ke Kabupaten Paniai karena pihaknya akan membuat tembakan di Distrik Kebo, Paniai.
2. Berencana akan melakukan gangguan terhadap kampung asal Meki Fritz Nawipa (Bupati Paniai) dan Frans Nawipa (Jaringan Penyelundup Senjata Api dan Munisi Ilegal Nabire - Paniai) beserta keluarganya. Baik itu yang berada di Kebo, Pasir Putih, Komopa, maupun di Enarotali, yang telah bekerja sama dengan TNI-Polri.
3. Sudah melaporkan ke Markas Ugimba (Kabupaten Intan Jaya) dan menyampaikan kepada Komandan Operasi a.n. Guspi Waker untuk segera mengirimkan anak-anak (Pasukan) karena pihaknya akan membunuh orang di Enarotali, Kab. Paniai. Hal ini dikarenakan Bupati Paniai dan keluarganya tidak bertanggung jawab terhadap uang miliknya sebesar Rp2,35 miliar.
4. Pihaknya akan membuat perang di Enarotali, Kabupaten Paniai. Salah satunya dengan melakukan tembakan terhadap pesawat, baik pesawat sipil maupun helikopter TNI-Polri. Tembakan akan dilakukan dari Daruto (salah satu kampung di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai).
5. Meminta agar senjata di Kabupaten Intan Jaya, seperti sniper 2 pucuk, AK-47 3 pucuk, dan M16 6 pucuk, agar dibawa ke Distrik Kebo, Paniai, dan selanjutnya akan memancing keributan dengan membuang-buang tembakan.
Lihat Juga: Pangdam Cenderawasih yang Tembus Bintang 4, Nomor 1 dan 2 Berhasil Jadi Orang Nomor Satu TNI AD
Tindakan ini diambil usai beredar video ancaman dan propaganda perang oleh KKB Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai, yang menyasar aparat keamanan TNI/Polri, pesawat sipil dan TNI/Polri, dan Bupati Paniai.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan, kelompok separatis bersenjata (KSB) memang asal bicara sesukanya sendiri.
"Jadi biarkan saja KSB bicara sesukanya sendiri. Yang jelas ada dua pilihan yang bisa dilakukan KSB yaitu Pertama, bergabung kembali ke NKRI untuk membangun Papua, Papua Barat atau Kedua, akan diburu terus sampai dia menyerah atau mati, karena telah merusak obyek vital negara yang sangat dibutuhkan masyarakat Papua dan menteror masyarakat, aparat pemerintah bahkan aparat TNI-Polri," kata Kol Czi IGN Suriastawa kepada SINDOnews.
Menurut dia, tidak ada peningkatan eskalasi pengetatan keamanan satuan di bawah koordinasi Kogabwilhan III terkait ancaman dan propaganda KSB Intan Jaya tersebut.
"Untuk satgas TNI yang bertugas di wilayah Kabupaten Paniai tetap bertugas seperti biasanya, seperti pasukan Yonif Raider Khusus 500/Sikatan," timpalnya.
Sebelumnya video berdurasi 15 menit 29 detik yang beredar mulai 14 Maret 2021 tersebut berisi tentang komunikasi menggunakan HT antara terindikasi pimpinan KKB atau TPNPB OPM Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai dengan seorang (terindikasi anggota KKB Intan Jaya).
Di dalam video tersebut, terdapat tiga orang OPM , dengan rincian satu orang berbicara menggunakan HT dan memegang 1 HT (total terdapat dua HT). Seorang lagi membawa senjata api laras pendek jenis revolver, dan satu orang yang merekam.
Selain itu, didalam video terindikasi juga total dua HT dan terdapat satu tas berisi amunisi senpi laras panjang. Selanjutnya, adapun inti percakapan di dalam video tersebut, sebagai berikut :
1. Meminta agar semua pucuk yang berada di Kampung Magataga (Perbatasan Kabupaten Paniai dengan Kabupaten Intan Jaya) untuk dibawa ke Kabupaten Paniai karena pihaknya akan membuat tembakan di Distrik Kebo, Paniai.
2. Berencana akan melakukan gangguan terhadap kampung asal Meki Fritz Nawipa (Bupati Paniai) dan Frans Nawipa (Jaringan Penyelundup Senjata Api dan Munisi Ilegal Nabire - Paniai) beserta keluarganya. Baik itu yang berada di Kebo, Pasir Putih, Komopa, maupun di Enarotali, yang telah bekerja sama dengan TNI-Polri.
3. Sudah melaporkan ke Markas Ugimba (Kabupaten Intan Jaya) dan menyampaikan kepada Komandan Operasi a.n. Guspi Waker untuk segera mengirimkan anak-anak (Pasukan) karena pihaknya akan membunuh orang di Enarotali, Kab. Paniai. Hal ini dikarenakan Bupati Paniai dan keluarganya tidak bertanggung jawab terhadap uang miliknya sebesar Rp2,35 miliar.
4. Pihaknya akan membuat perang di Enarotali, Kabupaten Paniai. Salah satunya dengan melakukan tembakan terhadap pesawat, baik pesawat sipil maupun helikopter TNI-Polri. Tembakan akan dilakukan dari Daruto (salah satu kampung di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai).
5. Meminta agar senjata di Kabupaten Intan Jaya, seperti sniper 2 pucuk, AK-47 3 pucuk, dan M16 6 pucuk, agar dibawa ke Distrik Kebo, Paniai, dan selanjutnya akan memancing keributan dengan membuang-buang tembakan.
Lihat Juga: Pangdam Cenderawasih yang Tembus Bintang 4, Nomor 1 dan 2 Berhasil Jadi Orang Nomor Satu TNI AD
(sms)