Tiga Pesona Wisata Pilihan di Balik Pamor Kota Tahu Sumedang

Sabtu, 13 Maret 2021 - 11:17 WIB
loading...
Tiga Pesona Wisata Pilihan di Balik Pamor Kota Tahu Sumedang
Curug Cinulang alias curug kembar jadi salah satu tujuan wisata di Sumedang. Foto dok SINDOnews
A A A
SUMEDANG - Siapa yang tak kenal dengan julukan Kota Tahu. Ya, julukan tersebut sudah sejak lama melekat pada Kabupaten Sumedang. Di balik pamornya yang sudah melekat kuat, Sumedang yang masih menjadi bagian kawasan Bandung Raya itu memiliki segudang potensi pariwisata .

Bahkan, destinasi wisata di Sumedang tak kalah dengan Bandung, Ibu Kota Jawa Barat. Kini, Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata Jabar pun tengah menggenjot Sumedang sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di kawasan Bandung Raya. Berikut tiga destinasi wisata pilihan di Sumedang yang memesona dan tentunya dapat menjadi referensi Anda saat berkunjung ke Sumedang di akhir pekan seperti saat ini. Baca juga: Wisata Gunung Boga, Negeri Atas Awan yang Jadi Spotify Paralayang Pertama di Kaltim

Kampung Ciherang

Tiga Pesona Wisata Pilihan di Balik Pamor Kota Tahu Sumedang

Kolam renang Instagramable di kawasan wisata Kampung Ciherang.

Dengan jarak tempuh hanya sekitar satu jam dari Kota Bandung, objek wisata alam ini bisa menjadi weekend gateway terbaik. Kampung Ciherang terletak di kawasan hutan pinus Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari.

Objek wisata ini pun dilengkapi berbagai fasilitas bermain dan bersantai untuk keluarga. Aliran Sungai Ciherang dimanfaatkan pengelola menjadi kolam renang yang mengasyikan dan Instagramable.

Dengan luas area yang mencapai 12 hektare, Kampung Ciherang juga memiliki akses yang mumpuni berupa jalan beton. Soal tarif masuk wahana ini pun terbilang murah. Bersebelahan dengan Kampung Ciherang, berdiri juga Pesona Taman Puspa yang merupakan obyek wisata alam penuh fasilitas edukasi dengan suasana pegunungan yang segar.

Wisata Sejarah di Gedung Negara
Tiga Pesona Wisata Pilihan di Balik Pamor Kota Tahu Sumedang

Gedung Negara Pakuan, objek wisata dengan pesona sejarahnya


Di masa kepemimpinan Bupati, Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati, Erwan Setiawan, Gedung Negara yang dikenal sebagai salah satu gedung pemerintahan di Kabupaten Sumedang pelan-pelan kini beralih menjadi fasilitas wisata publik.

Gedung bersejarah ini dibangun pada tahun 1850. Awalnya, Gedung Negara ini dibangun untuk mengakomodasi kunjungan tamu-tamu dari Batavia yang datang ke Sumedang. Selain memiliki pesona wisata sejarah, Gedung Negara kini menjadi salah satu spot wisata yang menarik setelah sang Bupati Dony Ahmad Munir merehab bagian belakang gedung tersebut.

Tembok penghalang ke rumah warga di bagian belakang gedung kini sudah dirobohkan dan dibangun danau berisi ikan-ikan gemuk dibangun. Tersedia pula becak air yang bisa digunakan warga untuk mengelilingi danau sambil bersantai. Baca Juga: Cerita Tentang Sumedang Abadikan Waduk Jatigede Pra-Pasca Penenggelaman

Kawasan Wisata Waduk Jatigede

Tiga Pesona Wisata Pilihan di Balik Pamor Kota Tahu Sumedang

Pengunjung ber-selfie ria di kawasan wisata Waduk Jatigede.

Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar di Indonesia. Di usianya yang masih seumur jagung, waduk ini ternyata memiliki potensi wisata luar biasa. Memiliki total luas area hingga 610 hektare, Pemkab Sumedang kini tengah menata kawasan tersebut. Sedikitnya bakal ada lima titik wisata potensial yang akan hadir di Waduk Jatigede.

Pengunjung bisa memilih area wisata, seperti Puncak Darma, Panenjoan, Tegaljarong, Wisata Cisema, Puncak Permata, dan banyak lagi. Di kawasan Waduk Jatigede, juga terdapat Kampung Buricak Burinong, area landing Paralayang, kawasan Pasir Cinta yang menjadi tempat take off Paralayang, termasuk Situs Terapung dan Makam Terapung hingga Forest Walk.

Jika ditampung dari Jakarta, butuh waktu sekitar 4 jam. Namun, dari Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Majalengka hanya sekitar 53 menit saja. Kawasan yang tengah didorong menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata ini rencananya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata tepi danau kelas dunia, mulai dari glamping, resort, hingga balon udara seperti di Cappadocia, Turki.

(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)