Di Hadapan 3 Menteri Jokowi, Wabup Gresik Singgung Kelangkaan Pupuk

Sabtu, 13 Maret 2021 - 07:05 WIB
loading...
Di Hadapan 3 Menteri...
Wabup Aminatun Habibah saat mendampingi Menteri Pertanian Dr H Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Hadir pula Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansah. Foto/SINDOnews/Ashadi
A A A
GRESIK - Momen kehadiran tiga menteri Kabinet Indonesia Maju dimanfaatkan Wabup Gresik Aminatun Habibah. Wabup yang disapa Bu Min itu singgung soal kelangkaan pupuk subsidi. “Gresik ini tempat produsen pupuk. Tapi setiap tahun terjadi kekurangan saat musim tanam. Pupuk jatah hanya mengcover 37 persen,” katanya saat memberikan sambutan di panen raya padi Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Jumat (12/3/2021).

Hadir pada panen raya itu tiga menteri yakni Menteri Pertanian Dr H Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansah juga ikut mendampingi ketiga menteri.

Bu Min menyampaikan bahwa Gresik memiliki luas sawah 37.941,4 hektare dan 23.763,2 hektare tegalan. “Dari areal tersebut, rata-rata per hektare sawah di wilayah Desa Tambakrejo bisa menghasilkan 6,6 ton per hektare untuk gabah kering," tuturnya.

Bu Min sangat mengapresiasi bantuan pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian untuk pertanian di Kabupaten Gresik. “Gresik memiliki produksi jeruk nipis dengan potensi produksi sebesar 600 ton per tahun. Tapi harganya Rp600 tidak pakai ribu per kilonya,” ungkapnya.

Menyikapi itu, Mentan Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bila masalah pupuk itu bisa diselesaikan secara adat dengan PT Petrokimia Gresik. “Untuk pupuk, kami yakin bisa dituntaskan secara adat antar Bu Wabup dengan Petro,” tukasnya.

Yasin Limpo juga menambahkan, perlunya penguatan sektor hulu untuk pengembangan sektor pertanian. Setelah itu ke pasca panennya. Makin sedikit kerugian atau kehilangan, makin bagus. “Oleh karena itu, cara-cara terampil dan mekanisasi menjadi pilihan kita untuk pertanian hari ini dan esok," paparnya.

Mentan kemudian menjelaskan soal proses kemasan budi daya jeruk nipis di Gresik dan pengolahannya. Sesudah itu marketplace-nya. "Sepanjang ini mampu dikooperasikan dengan baik, maka hasilnya juga pasti akan tinggi," ucapnya.

Mentan juga mengingatkan para petani untuk mulai memikirkan mengenai persediaan air untuk antisipasi musim kemarau. "Musim saat ini agak ekstrem, persediaan air harus bisa dipikirkan mulai dari sekarang jelang musim kemarau," pungkasnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4277 seconds (0.1#10.140)