Setahun Wabah Corona, 9.179 Warga Jawa Timur Meninggal Akibat COVID-19

Rabu, 03 Maret 2021 - 13:24 WIB
loading...
Setahun Wabah Corona, 9.179 Warga Jawa Timur Meninggal Akibat COVID-19
Setahun COVID-19 di Indonesia. sebanyak 9.179 warga Jawa Timur meninggal dunia karena virus ini.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Virus corona penyebab COVID-19 telah menginfeksi Indonesia selama satu tahun, sejak 2 Maret 2020. Hingga 2 Maret 2021, dari data Kementerian Kesehatan menunjukkan, jumlah warga Jawa Timur (Jatim) yang positif terinfeksi COVID-19 sebanyak 130.212 orang.

Jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim tersebut berada di peringkat keempat nasional. Peringkat pertama adalah DKI Jakarta dengan jumlah 342.371 kasus. Disusul Jawa Barat (Jabar) sebanyak 214.528 kasus dan Jawa Tengah (Jateng) 154.669 kasus.

Namun, dari jumlah kematian, Jatim masih yang tertinggi nasional dengan jumlah 9.179 pasien COVID-19 meninggal dunia. Disusul Jateng dengan jumlah 6.696 kasus kematian, DKI Jakarta 5.583 kasus kematian dan Jabar 2.413 kasus kematian.

Baca juga: Gempar Video Penembakan Gus Idris Pengasuh Pesantren di Malang, Polda Jatim Pastikan Hoax

Ketua Satgas Kuratif COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, ada sejumlah penyebab tingginya kasus kematian akibat COVID-19 di Jatim. Salah satunya akibat keterlambatan pasien masuk rumah sakit. Hal itu diperparah dengan penyakit bawaan atau komorbid pasien.

“91% lebih kasus kematian COVID-19 di Jatim disertai komorbid. Ada sejumlah komorbid yang banyak menyertai seperti jantung, hipertensi, gagal ginjal hingga diabetes,” katanya, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Nekat Aborsi, Sejoli di Mojokerto Terancam 10 Tahun Penjara

Direktur Utama (Dirut) RSU dr Soetomo ini mengatakan, berbagai upaya dilakukan Pemprov Jatim bersama Satgas COVID-19 untuk menekan angka kematian. Seperti mendatangkan alat High Flow Nasal Cannule (HFNC). Alat ini bisa membantu mengurangi resiko pasien gagal nafas.

Pihaknya juga memisahkan antara pasien COVID-19 bergejala berat dengan gejala ringan. “Bila gejala berat, akan difokuskan dirawat di rumah sakit rujukan. Jika tanpa gejala akan ditempatkan di rumah sakit darurat,” ujarnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1621 seconds (0.1#10.140)