BPJS Ketenagakerjaan Gelar Simulasi Gempa Bumi Secara Table Top, Ini Keseruannya

SURABAYA - Simulasi penanganan bencana gempa bumi biasanya berlangsung heroik. Para peserta berlarian untuk menyelamatkan diri. Namun bagaimana jika simulasi itu dilakukan di dalam ruangan tanpa melakukan aktivitas mobilisasi secara langsung yang biasa disebut table top.



Kegiatan seru itu terlihat di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo. Seluruh karyawan menyimak secara daring dengan tetap berada ditempat. Dalam simulasi tersebut, digambarkan terjadi gempa dan sesuai instruksi Kepala Cabang, pihaknya menjalankan atau mengaktifkan BCP.



Prosedur itu diaktifkan untuk memperkecil resiko dan efek peristiwa gempa pada operasional BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya. Sekaligus untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam proses pemulihan segera mungkin dari peristiwa gempa tadi.



Setelah kondisi mulai membaik, karyawan langsung mendirikan tenda di area kantor, tepatnya diluar gedung utama dan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Darmo, Guguk Heru Triyoko, menuturkan simulasi yang digelar secara daring itu merupakan salah satu upaya dari manajemen untuk lebih memberikan awareness dan kesiagaan penanggulangan bencana bagi para karyawan.



Sehingga ketika terjadi gempa setiap saat, karyawan sudah mampu memberikan respon yang tepat dan mempunyai gambaran bagaimana cara menyelamatkan diri yang aman, serta tidak panik maka simulasi gempa ini dilakukan.

"Melalui kegiatan simulasi bencana ini kami memberikan edukasi kepada karyawan. Sehingga ketika terjadi gempa bumi , setiap saat karyawan telah memahami bagaimana cara menyelamatkan diri, serta meminimalisir terjadinya risiko yang tidak diinginkan," katanya.

Guguk menambahkan, kegiatan simulasi bencana ini rutin dilakukan sebagai bagian dari penanganan Business Continuity Plan (BCP) yang dimiliki oleh BPJS Ketenagakerjaan .

"Kegiatan ini juga untuk memberikan pembekalan dan pengetahuan kepada karyawan, untuk peningkatan kapasitas sekaligus menjaga kelangsungan kegiatan usaha, termasuk memahami bahwa dengan kondisi darurat tetap dapat berupaya memberi pelayanan kepada peserta dan masyarakat," tandasnya.