Bertemu Dinkes, Patelki Makassar Bahas Tenaga Ahli Teknologi Laboratorium
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Patelki) Kota Makassar melakukan audiensi dan silaturahmi ke kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar , Senin (22/2/2021).
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPC Patelki Makassar , Edy Juspar yang disambut langsung oleh Plt Kepala Dinkes Makassar , Agus Djaja Said dan Kepala Bidang di lingkup Dinkes Kota Makassar .
Kunjungan DPC Patelki Makassar tersebut membahas soal tindak lanjut perencanaan pembuatan Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Makassar, serta seputar tenaga ahli teknologi laboratorium medik (ATLM).
Dalam pertemuan tersebut dibahas soal maraknya pemeriksaan laboratorium yang bukan merupakan tenaga ATLM, bahkan masih ada juga laboratorium puskesmas yang belum memiliki tenaga ATLM di Makassar. Peran ATLM dalam bidang kesehatan juga menjadi topik diskusi, insentif tenaga ATLM, serta pengurusan surat izin praktik (SIP).
Menurut Edy Juspar, pihaknya sementara melakukan sensus ATLM yang berfungsi untuk mendata semua tenaga ATLM yang ada di Kota Makassar. Selain itu, Edy juga menjelaskan bahwa DPC Patelki Makassar terbuka untuk ruang kerja sama dengan Dinkes Kota Makassar .
"Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Makassar banyak yang berhubungan dengan laboratorium, Dinas Kesehatan bisa mengajak kita atau kerja sama, kami secara finansial tidak memiliki itu, tetapi kita bisa membantu dari segi pembicara atau moderator," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kota Makassar , Agus Djaja mengatakan, masih ada empat sampai lima puskesmas di Kota Makassar yang belum mempunyai tenaga ATLM. Sedangkan tenaga kontrak atau sukarela tidak bisa secara langsung menjadi penanggung jawab di suatu laboratorium.
"Dengan melihat kekurangan SDM kita, ini bisa menjadi masukan kita jikalau nantinya ada penerimaan pegawai bisa diusulkan puskesmas mana yang membutuhkan ATLM, apalagi pandemi Covid-19 ini tenaga ATLM sangat luar biasa sekali membantu," ujarnya.
Adapun perihal laboratorium kesehatan daerah, Agus mengaku sudah membuat rancangan yang lengkap dengan gambar serta tempatnya.
"Ada 3 lantai, akan tetapi bunyi dari juknisnya itu bukan pembangunan baru tetapi renovasi, kendala yang dihadapi adalah Kota Makassar belum pernah mempunyai laboratorium kesehatan daerah. Mungkin kami bisa melakukan follow-up kembali mengenai ini," pungkas Agus.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPC Patelki Makassar , Edy Juspar yang disambut langsung oleh Plt Kepala Dinkes Makassar , Agus Djaja Said dan Kepala Bidang di lingkup Dinkes Kota Makassar .
Kunjungan DPC Patelki Makassar tersebut membahas soal tindak lanjut perencanaan pembuatan Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Makassar, serta seputar tenaga ahli teknologi laboratorium medik (ATLM).
Dalam pertemuan tersebut dibahas soal maraknya pemeriksaan laboratorium yang bukan merupakan tenaga ATLM, bahkan masih ada juga laboratorium puskesmas yang belum memiliki tenaga ATLM di Makassar. Peran ATLM dalam bidang kesehatan juga menjadi topik diskusi, insentif tenaga ATLM, serta pengurusan surat izin praktik (SIP).
Menurut Edy Juspar, pihaknya sementara melakukan sensus ATLM yang berfungsi untuk mendata semua tenaga ATLM yang ada di Kota Makassar. Selain itu, Edy juga menjelaskan bahwa DPC Patelki Makassar terbuka untuk ruang kerja sama dengan Dinkes Kota Makassar .
"Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Makassar banyak yang berhubungan dengan laboratorium, Dinas Kesehatan bisa mengajak kita atau kerja sama, kami secara finansial tidak memiliki itu, tetapi kita bisa membantu dari segi pembicara atau moderator," jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kota Makassar , Agus Djaja mengatakan, masih ada empat sampai lima puskesmas di Kota Makassar yang belum mempunyai tenaga ATLM. Sedangkan tenaga kontrak atau sukarela tidak bisa secara langsung menjadi penanggung jawab di suatu laboratorium.
"Dengan melihat kekurangan SDM kita, ini bisa menjadi masukan kita jikalau nantinya ada penerimaan pegawai bisa diusulkan puskesmas mana yang membutuhkan ATLM, apalagi pandemi Covid-19 ini tenaga ATLM sangat luar biasa sekali membantu," ujarnya.
Adapun perihal laboratorium kesehatan daerah, Agus mengaku sudah membuat rancangan yang lengkap dengan gambar serta tempatnya.
"Ada 3 lantai, akan tetapi bunyi dari juknisnya itu bukan pembangunan baru tetapi renovasi, kendala yang dihadapi adalah Kota Makassar belum pernah mempunyai laboratorium kesehatan daerah. Mungkin kami bisa melakukan follow-up kembali mengenai ini," pungkas Agus.
(luq)