Sektor Logistik Mulai Membaik, Tertolong Perdagangan dan Jasa Pengolahan

Rabu, 17 Februari 2021 - 08:11 WIB
loading...
Sektor Logistik Mulai...
ilustrasi
A A A
BANDUNG - Sektor logistik di Indonesia tercatat terus mengalami perbaikan, sebagai indikator mulai bergulirnya pergerakan ekonomi. Sektor ini cukup tertolong oleh bergeraknya sektor perdagangan dan industri pengolahan.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan perekonomian di sejumlah negara pada triwulan 4-2020 menunjukkan perbaikan walaupun perkembangannya masih lemah. Hal ini tercermin dari indeks PMI global yang menunjukkan peningkatan pada bulan Oktober, meski kembali melambat pada November dan Desember 2020. Namun perbaikan ini masih terhambat oleh kasus penyebaran COVID-19 yang secara global masih tinggi.

Baca juga: Truk Muat BBM Terjun ke Jurang Sedalam 40 Meter di Cianjur, Sopir dan Kenek Terjepit

Pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan juga maaih terkoreksi sebesar -13,42 persen pada Triwulan 4-2020 (y-on-y). BPS menyebutkan fenomena masih terbatasnya pergerakan atau mobilitas sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang melatarbelakangi kontraksi lapangan usaha itu.

Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan, kontraksi sektor logistik (lapangan usaha transportasi dan pergudangan) itu akibat kontraksi pada beberapa lapangan usaha lainnya.

Pada periode itu, berdasarkan data BPS, kontraksi terjadi pada lapangan-lapangan usaha industri pengolahan (-3,14 persen), perdagangan (-3,64 persen), konstruksi (-5,67 persen), serta pertambangan dan penggalian (-1,20 persen). Sementara, lapangan usaha yang tumbuh positif adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan (2,59 persen).

Baca juga: Warga Sedesa di Tuban Borong Mobil, Diler Dapat Berkah Mendadak

"Tapi walaupun sektor logistik pada periode itu terkontraksi, namun justru terjadi kecenderungan positif. Pada Triwulan II dan III, laju pertumbuhan transportasi dan pergudangan berturut-turut sebesar -30,80 dan -16,71 persen," kata dia dalam keterangan persnya.

Kecenderungan positif itu sejalan dengan laju pertumbuhan beberapa kelompok lapangan usaha. Pertumbuhan industri pengolahan, misalnya, pada Triwulan II dan III berturut-turut sebesar -6,18 persen dan -4,34 persen. Sementara, perdagangan pada Triwulan II dan III itu pertumbuhannya berturut-turut sebesar -7,59 persen dan -5,05 persen

Hal itu juga sesuai dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada Triwulan II, III, dan IV, laju pertumbuhan ekonomi berturut-turut sebesar -5,32 persen; -3,49 persen; dan -2,19 persen.

Dia menyatakan, sektor logistik mengalami kecenderungan pertumbuhan karena permintaan jasa logistik dalam negeri. Misalnya, jasa transportasi untuk pengiriman tanaman hortikultura (buah-buahan dan sayur-sayuran) yang relatif stabil bahkan mengalami peningkatan.

Mengacu terhadap data BPS, pertumbuhan positif untuk komoditas itu terjadi pada Triwulan III dan Triwulan IV tahun 2020 berturut turut sebesar 5,74 persen dan 7,85 persen (y-on-y). Bahkan, untuk tanaman pangan, terjadi tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi pada Triwulan III (7,18 persen) dan Triwulan IV (10,47 persen) tahun 2020 itu.

"Saya berharap perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik dapat memanfaatkan peluang kebutuhan jasa logistik untuk penanganan komoditas dalam negeri. Penyedia jasa logistik juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas prosesnya untuk pengembangan rantai pasok komoditas nasional," jelas dia.

Selain akan berdampak terhadap tingkat ketersediaan dan harga komoditas yang lebih baik untuk kebutuhan dalam negeri, peningkatan efisiensi dan efektivitas penyedia jasa logistik juga akan meningkatkan daya saing komoditas nasional.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)