Pacu Pemulihan Ekonomi, Disperkim Jabar Renovasi 31.500 Rutilahu Senilai Rp560 Miliar

Jum'at, 12 Februari 2021 - 10:57 WIB
loading...
Pacu Pemulihan Ekonomi,...
Ilustrasi rutilahu. Foto/Koran Sindo
A A A
BANDUNG - Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Barat menargetkan perbaikan atau renovasi 31.500 rumah tidak layak huni (rutilahu) selama 2021 dengan anggaran mencapai Rp560 miliar.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, Boy Iman Nugraha mengatakan, Pemprov Jabar telah memasang target renovasi 100.000 rutilahu di seluruh wilayah Jabar sejak 2018 hingga 2023 mendatang. Hingga tahun 2020, sebanyak 30.000 rutilahu telah direnovasi.

Program renovasi rutilahu, lanjut Boy, merupakan komitmen Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum untuk mewujudkan hunian yang sehat bagi masyarakat.

"Multiplier effect-nya diharapkan hunian sehat dapat meningkatkan derajat kesehatan penghuninya, meningkatkan produktivitasnya, pendapatannya, ekonominya, dan kesejahteraannya," kata Boy dalam keterangannya, Jumat (12/2/2021).

Boy menjelaskan, keluarga calon penerima manfaat program rutilahu merupakan hasil usulan pemerintah desa/kelurahan melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) atau Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).

Usulan tersebut nantinya akan diverifikasi oleh pemerintah kabupaten/kota serta terdaftar dalam Si Rampak Sekar (Sistem Perencanaan dan Penganggaran yang Terintegrasi) antara Pemprov Jabar dengan pemerintah daerah kabupaten/kota se-Jabar dan pemerintah pusat.

"Syarat CPCL (calon penerima, calon lokasi) antara lain lahan milik sendiri, kategori MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), dan luas ruang yang mencukupi," tutur Boy.

Setiap keluarga penerima manfaat program rutilahu akan diberi bantuan senilai Rp17,5 juta. Bantuan tersebut digunakan untuk pembelian material bangunan sebesar Rp16,5 juta.

Baca juga: 21.000 Rumah Terdampak Banjir Subang, Ika Unpar Kirim Bantuan

"Sisanya untuk upah tenaga kerja dan administrasi. Semua keluarga penerima manfaat program rutilahu akan menerima bantuan dalam bentuk fisik (material bahan bangunan)," jelas dia.

Boy juga menyatakan, program rutilahu menjadi stimulus untuk memulihkan perekonomian. Pasalnya, perbaikan satu unit rutilahu akan menyerap tiga sampai empat pekerja. Jika dikalikan 31.500 unit Rutilahu, maka akan ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 125.000 pekerja.

Baca juga: Liburan saat Pandemi, Ini Destinasi Wisata Bandung yang Banyak Dikunjungi

"Dalam masa pandemi ini, pesan utama Gubernur Jabar, perbaikan rutilahu harus dapat menjadi stimulus pemulihan ekonomi lokal dengan cara menggunakan tenaga kerja setempat, termasuk bahan baku yang digunakan," katanya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2570 seconds (0.1#10.140)