Wastafel Bergambar AHY Mendadak Hilang, Kader Demokrat Purwakarta Meradang
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Pengurus DPC Partai Demokrat Purwakarta meradang gegara wastafel portable bergambar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di depan Pujasera, Jalan Taman Pahlawan, menghilang. Hilangnya fasilitas cuci tangan yang dipasang sejak 10 Januari 2021, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
Kasus menghilangnya wastafel portable bergambar AHY ini masih ditelusuri apakah ada yang memindahkan atau ditertibkan pemerintah. Namun, kader Demokrat di Purwakarta menyayangkan jika menghilangnya wastafel itu akibat disengaja dengan maksud-maksud tertentu.
"Kami baru tahu setelah ada laporan dari kader, katanya wastafel sudah tidak ada di tempat semula. Kami sengaja memasang di depan pujasera agar warga bisa dengan mudah mencuci tangan untuk mengantisipasi penularan COVID-19," kata Sekretaris DPC Partai Demokrat Purwakarta, Nanang Purnama, kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (10/2/2021).
Dia menyebutkan, selama ini Partai Demokrat Purwakarta sangat intens menyosialisasikan protokol kesehatan (prokes). Termasuk memasang wastafel portable di tempat-tempat keramaian. Upaya ini seiring dengan Keputusan Kemenkes RI Nomor: HK.01.07/MENKES/382/2020.
Partai Demokrat Purwakarta, kata dia, sebagai organisasi yang membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu, berdasarkan intruksi AHY sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat pada 23 Maret 2020 tentang Gerakan Nasional Demokrat Lawan Corona. Baca: Karantina Semarang Gagalkan Penyelundupan 23 Paruh Burung Rangkong dari Kalimantan.
"Selanjutnya Partai Demokrat Purwakarta membagi-bagikan masker, hand sanitizer, sembako dan tempat cuci tangan gratis untuk masyarakat Purwakarta. Barangkali semua sudah sepakat bahwa pandemi COVID-19 yang sedang terjadi, dalah masalah bersama yang membutuhkan kontribusi sekecil apapun dari seluruh pihak untuk mengakhirinya," ujar dia. Baca Juga: Sejumlah Desa di Sidoarjo Mulai Laksanakan PPKM Mikro.
Kalaupun , kata dia, ada penolakan terhadap tempat cuci tangan pemberian Partai Demokrat Purwakarta, bisa disebut sikap menghambat penerapan prokes. Dia berharap, dengan adanya gambar maupun logo Partai Demokrat pada tempat cuci tangan, bukanlah dalam konteks kampanye. "Terkecuali pemasangan logo atau tokoh Partai Demokrat pada wastafel disaat pemilihan umum, baru bisa diseut kental muatan politis," pungkasnya.
Kasus menghilangnya wastafel portable bergambar AHY ini masih ditelusuri apakah ada yang memindahkan atau ditertibkan pemerintah. Namun, kader Demokrat di Purwakarta menyayangkan jika menghilangnya wastafel itu akibat disengaja dengan maksud-maksud tertentu.
"Kami baru tahu setelah ada laporan dari kader, katanya wastafel sudah tidak ada di tempat semula. Kami sengaja memasang di depan pujasera agar warga bisa dengan mudah mencuci tangan untuk mengantisipasi penularan COVID-19," kata Sekretaris DPC Partai Demokrat Purwakarta, Nanang Purnama, kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (10/2/2021).
Dia menyebutkan, selama ini Partai Demokrat Purwakarta sangat intens menyosialisasikan protokol kesehatan (prokes). Termasuk memasang wastafel portable di tempat-tempat keramaian. Upaya ini seiring dengan Keputusan Kemenkes RI Nomor: HK.01.07/MENKES/382/2020.
Partai Demokrat Purwakarta, kata dia, sebagai organisasi yang membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu, berdasarkan intruksi AHY sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat pada 23 Maret 2020 tentang Gerakan Nasional Demokrat Lawan Corona. Baca: Karantina Semarang Gagalkan Penyelundupan 23 Paruh Burung Rangkong dari Kalimantan.
"Selanjutnya Partai Demokrat Purwakarta membagi-bagikan masker, hand sanitizer, sembako dan tempat cuci tangan gratis untuk masyarakat Purwakarta. Barangkali semua sudah sepakat bahwa pandemi COVID-19 yang sedang terjadi, dalah masalah bersama yang membutuhkan kontribusi sekecil apapun dari seluruh pihak untuk mengakhirinya," ujar dia. Baca Juga: Sejumlah Desa di Sidoarjo Mulai Laksanakan PPKM Mikro.
Kalaupun , kata dia, ada penolakan terhadap tempat cuci tangan pemberian Partai Demokrat Purwakarta, bisa disebut sikap menghambat penerapan prokes. Dia berharap, dengan adanya gambar maupun logo Partai Demokrat pada tempat cuci tangan, bukanlah dalam konteks kampanye. "Terkecuali pemasangan logo atau tokoh Partai Demokrat pada wastafel disaat pemilihan umum, baru bisa diseut kental muatan politis," pungkasnya.
(nag)