Program Pertanian Sehat di Blora Makin Berkembang
loading...
A
A
A
SURABAYA - Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora terus mengalami perkembangan. Program yang menaungi Kelompok Bina Alam Sri ini mengalami penambahan penerima manfaat dan luasan area tanam.
CSR Staff Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Kautsar Restu Yuda mengatakan, luasan lahan padi organik bertambah dari 2,6 hektar saat panen perdana menjadi 13,36 hektar di awal tahun 2021. Baca juga: Petani: Tidak Betul Food Estate Kalteng Gagal Panen
"Luasan ini berpotensi terus bertambah, karena para anggota kelompok ada beberapa yang belum menggunakan seluruh lahannya untuk menanam padi organik," katanya, Minggu (7/2/2021).
Hingga saat ini, peserta program yang digagas Pertamina EP Asset 4 Cepu Field sejak 2018 itu berjumlah 41 orang. "Dengan berbagai manfaat dari pertanian organik ini, akan menarik lebih banyak petani yang bergabung ke program ini. Kami optimistis program yang dikerjasamakan dengan Aliksa ini akan terus berkembang," imbuh Restu.
Direktur Aliksa, Alik Sutaryat menargetkan, di akhir tahun 2021 anggota bertambah hingga 60 orang petani dan luasan lahan menjadi 20 hektar. Target ini di ukur dari tren positif sejak program dimulai. "Perkembangan program ini tidak lepas dari dukungan Pertamina EP dan pemerintah dari level desa hingga atas," ucap Alik.
CSR Staff Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Kautsar Restu Yuda mengatakan, luasan lahan padi organik bertambah dari 2,6 hektar saat panen perdana menjadi 13,36 hektar di awal tahun 2021. Baca juga: Petani: Tidak Betul Food Estate Kalteng Gagal Panen
"Luasan ini berpotensi terus bertambah, karena para anggota kelompok ada beberapa yang belum menggunakan seluruh lahannya untuk menanam padi organik," katanya, Minggu (7/2/2021).
Hingga saat ini, peserta program yang digagas Pertamina EP Asset 4 Cepu Field sejak 2018 itu berjumlah 41 orang. "Dengan berbagai manfaat dari pertanian organik ini, akan menarik lebih banyak petani yang bergabung ke program ini. Kami optimistis program yang dikerjasamakan dengan Aliksa ini akan terus berkembang," imbuh Restu.
Direktur Aliksa, Alik Sutaryat menargetkan, di akhir tahun 2021 anggota bertambah hingga 60 orang petani dan luasan lahan menjadi 20 hektar. Target ini di ukur dari tren positif sejak program dimulai. "Perkembangan program ini tidak lepas dari dukungan Pertamina EP dan pemerintah dari level desa hingga atas," ucap Alik.
(don)