Banjir Bandang Terjang Pasuruan, Jalur Pantura Sempat Lumpuh Total
loading...
A
A
A
PASURUAN - Banjir bandang Sungai Welang yang berada di perbatasan Kabupaten Pasuruan, dengan Kota Pasuruan, menggenangi Jalur Pantura . Akibatnya, jalur utama Surabaya-Banyuwangi tersebut sempat lumpuh total pada Kamis (4/2/2021) dini hari, karena ketinggian genangan air mencapai 50-60 cm.
Setelah genangan air berangsur surut, jalur tersebut mulai dibuka kembali. Namun, akibat air masih menggenang di jalan, arus lalu lintas menjadi terhambat. Bahkan, penumpukan kendaraan dari dua arah tidak bisa dihindari lagi.
Banjir bandang ini juga masih menggenangi ratusan rumah warga di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Bahkan, dua warga Gempol, Kabupaten Pasuruan, hilang terseret banjir bandang tersebut.
Pada Kamis (4/2/2021) pagi, terpantau antrian panjang kendaraan baik roda dua dan roda empat mengular di sepanjang Jalur Pantura, hingga mencapai 3 km. "Jalannya sempat ditutup karena airnya sangat tinggi, sekarang sudah kita buka kembali," ujar KBO Satlantas Polres Pasuruan Kota, Iptu Bambang Pamungkas.
Penumpukan kendaraan di jalur tersebut, menurut Bambang lebih dikarenakan masih adanya genangan air dan sejak Kamis (4/2/2021) dini hari telah terjadi antrian kendaraan, utamanya truk-truk besar.
Setelah genangan air berangsur surut, jalur tersebut mulai dibuka kembali. Namun, akibat air masih menggenang di jalan, arus lalu lintas menjadi terhambat. Bahkan, penumpukan kendaraan dari dua arah tidak bisa dihindari lagi.
Banjir bandang ini juga masih menggenangi ratusan rumah warga di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Bahkan, dua warga Gempol, Kabupaten Pasuruan, hilang terseret banjir bandang tersebut.
Pada Kamis (4/2/2021) pagi, terpantau antrian panjang kendaraan baik roda dua dan roda empat mengular di sepanjang Jalur Pantura, hingga mencapai 3 km. "Jalannya sempat ditutup karena airnya sangat tinggi, sekarang sudah kita buka kembali," ujar KBO Satlantas Polres Pasuruan Kota, Iptu Bambang Pamungkas.
Penumpukan kendaraan di jalur tersebut, menurut Bambang lebih dikarenakan masih adanya genangan air dan sejak Kamis (4/2/2021) dini hari telah terjadi antrian kendaraan, utamanya truk-truk besar.
(eyt)