ITS-Unair Ubah Ruang Selasar RSUA Jadi Ruang Isolasi COVID-19

Sabtu, 16 Mei 2020 - 17:52 WIB
loading...
ITS-Unair Ubah Ruang Selasar RSUA Jadi Ruang Isolasi COVID-19
Selasar RSUA akan dipakai untuk tempat isolasi pasien COVID-19. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di Kota Surabaya sudah overload. Berbagai bangunan kini mulai diubah fungsinya. Salah satunya kolaborasi riset ITS dan Unair merancang konversi ruang selasar dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) menjadi ruang isolasi pasien COVID-19.

(Baca juga: Lagu Rock Surabaya Kita Pasti Bisa Motivasi Jubir Covid-19 )

Thomas Ari Kristianto, anggota tim desain dari Tim Satgas COVID-19 ITS menuturkan, rencana konversi ruang selasar RSUA menjadi ruang isolasi telah dirancang sejak akhir Maret lalu. Saat ini, rancangan desain masih dalam tahap revisi karena perlu banyak penyempurnaan.

"Perlu dipahami, bahwa secara arsitektur dan interior, teknis membuat ruang isolasi itu tidak mudah, desain juga harus disesuaikan dengan fungsi perangkat medis yang harus terpenuhi," kata Thomas, Sabtu (16/5/2020).

Ia melanjutkan, pemilihan ruang selasar yang akan dikonversi menjadi ruang isolasi memiliki beberapa kelebihan dan tantangan. Ruang yang tersedia, secara struktur arsitektur adalah selasar di eksisting arsitektur RSUA.

"Layout ruang ini juga relatif bisa terpisah dengan ruang-ruang pasien regular lainnya, sehingga sesuai sebagai konsep ruang isolasi," ucapnya.

Tantangannya, katanya, selasar tidak didesain untuk ruang kesehatan. Sehingga tidak memiliki sistem Heating Ventilation and Air-Conditioning (HVAC) sesuai standar. Ruang selasar juga tidak memiliki sistem perpipaan dan kelistrikan.

"Lebih dari itu, selasar eksisting tidak didesain memiliki kamar mandi, suplai air bersih, dan pembuangan air kotor. Karenanya, rancangan ini harus didesain cukup konkret," ungkapnya.

Selain harus efisien dan ekonomis untuk dibangun, kamar-kamar di selasar ini harus memiliki nilai estetika yang memadai. Hal ini bisa membantu menyamankan serta menenangkan pasien dan tenaga medis. Jadi komposisi warna, elemen estetis, material, dan pencahayaan kami coba untuk lebih memperhatikan psikis pengguna.

"Istilahnya user oriented design, walaupun aspek teknis memang sangat menonjol di sini," katanya.

Thomas menambahkan, rencana konversi ruang selasar RSUA menjadi ruang isolasi ini juga membutuhkan dukungan secara sistem tata ruang udara. Dalam hal ini Thomas bekerja sama dengan dosen dari Teknik Fisika ITS yakni Dhany Arifianto.

"Sistem tata udara ruang isolasi adalah salah satu unsur terpenting, tekanan udara harus selalu dijaga negatif agar dapat mengisolasi persebaran mikroorganisme," ujarnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1368 seconds (0.1#10.140)