Pengelolaan Irigasi di Kawasan Food Estate Tertata Baik

Selasa, 02 Februari 2021 - 15:55 WIB
loading...
Pengelolaan Irigasi...
Gubernur Sugianto Sabran meninjau lokasi pembangunan dan pengembangan food estate yang berada di Desa Belanti Siam, Pandih Batu, Pulang Pisau, Selasa (02/02/2021).
A A A
PULANG PISAU - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meninjau lokasi pembangunan dan pengembangan food estate yang berada di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (02/02/2021).

Gubernur didampingi di antaranya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Irjen Pol Dedi Prasetyo, Komandan Korem (Danrem) 102/PJG Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sunarti, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Shalahuddin, Kepala Biro Umum Setda Kalteng Lisda Arriyana dan Plt. Kepala Agus Siswadi.

Gubernur Sugianto Sabran mengatakan, tujuan Kunjungan Kerja ke Desa Belanti Siam kali ini untuk meninjau keadaan food estate terkait curah hujan belakangan ini sangat tinggi. Menurut pengelolaan irigasi di kawasan Food Estate di Desa Belanti Siam sudah tertata dengan baik.

“Hari ini kami rombongan ke Desa Belanti Siam dan Desa Gadabung, Kabupaten Pulang Pisau untuk melihat keadaan food estate, proyek percontohan food estate yang ada disini 10 ribu hektar. Dari 10 ribu hektar, hanya 2 persen yang terkena banjir,” ucap Gubernur Sugianton.

Gubernur berbincang-bincang, mendengarkan pengalaman dari para petani setempat mengenai mekanisasi saat ini dengan non mekanisasi/ konvensional sebelumnya. Menurut mereka lebih baik menggunakan mekanisasi.

“Dulu petani cukup berhasil bisa menghasilkan 7 sampai dengan 8 ton per hektar, dengan Pemerintah turun tangan langsung, masa tidak berhasil,” tuturnya.

Sugianto Sabran mengutarakan bahwa program food estate yang dibangun di Kalteng sangat menguntungkan bagi masyarakat Kalteng. Hal ini terlihat, dimana infrastruktur dibangun, dari Kecamatan Dadahup ke Kabupaten Kapuas sudah dibantu dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, dari Desa Tahai ke Desa Belanti juga sudah ditangani oleh Pemerintah. “Akan banyak dampak yang didapatkan oleh masyarakat,” imbuhnya.

Menurut Gubernur, program ini harus disambut dengan kinerja, dengan bukti. "Jangan ada anak-anak muda Kalteng jadi penonton. Sekarang lapangan kerja di depan mata, bukan saatnya kita mengeluh mencari pekerjaan, peluang ini harus ditangkap, terutama anak muda Kalteng,” tambah Gubernur.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut menyampaikan bahwa tujuan akhir program food estate ini adalah kedaulatan pangan di Kalteng bahkan nasional.

“Kalteng untuk Indonesia, maknanya kita adalah penopang dan penyangga pangan Nasional, namun satu hal yang perlu diingat jangan bicara kesukuan, jangan bicara perbedaan agama, pandangan politik dan lain-lain, tujuan kita lurus dengan nawaitu yang membumi untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng,” ungkap Gubernur Kalteng.

Tentang informasi bahwa ada pernyataan dari petani yang hanya menghasilkan 1,4 ton per hektar, Gubernur mengatakan bahwa agar jangan digeneralisasi.

“Jangan sampai percikan kecil, jadi menutup keberhasilan yang ada. Tim akan evaluasi, kita memiliki ahli, idealnya para ahli yang berpendapat dengan hasil kajian keilmuannya. Kita akan rubah stigma eks PLG sebagai penyumbang kebakaran menjadi penyimbang kesejahteraan,” pungkasnya.

Khusus untuk rencana panen Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Pemprov. Kalteng berpandangan akan lebih diundang ke Kecamatan Bataguh, supaya masyarakat sekitar dan umumnya Kalteng mendapatkan dampak positif, diantaranya penyediaan dan pembenahan infrastruktur.
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2506 seconds (0.1#10.140)