Lebih Cepat dan Akurat, Stasiun Yogyakarta Gunakan GeNose Mulai 5 Februari
loading...
A
A
A
SEMARANG - Calon penumpang kereta api (KA) di Stasiun Yogyakarta , DIY bakal menjalani tes menggunakan GeNose C19 untuk mendeteksi COVID-19, mulai 5 Februari 2021. Layanan serupa juga terjadi Stasiun Pasar Senen Jakarta.
GeNose C19 adalah alat screening COVID-19 inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Alat ini memiliki keunggulan murah, cepat, dan akurat. Dengan Genose, calon penumpang akan lebih dimudahkan karena harganya yang terjangkau, serta memiliki akurasi sebesar 93-95%.
“Keunggulan produk GeNose C19 dibandingkan dengan rapid test antigen dan swab test/PCR yaitu cepat diketahui hasilnya, hanya memerlukan waktu selama kurang lebih 3 menit,” kata Humas KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro, Minggu (31/1/2021).
GeNose C19 adalah alat yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam membedakan pola senyawa yang dideteksi. GeNose C19 melakukan screening melalui embusan napas pasien COVID-19 dan merupakan perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software artificial intelligence yang terlatih untuk membedakan sampel napas yang diduga positif atau negatif COVID-19.
Alat GeNose C19 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan No Kemenkes RI AKD 20401022883. Sekaligus ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 No 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan No 11 Tahun 2021.
“Penyediaan layanan GeNose Test di stasiun merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan serta wujud komitmen KAI untuk mendukung program pemerintah dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat pada moda transportasi umum,” terangnya.
Selain itu, penggunaan produk karya anak bangsa ini merupakan dukungan KAI pada kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang digalakan pemerintah pada masa pandemi COVID-19. KAI mendukung penuh penggunaan GeNose Test di layanan kereta api.
"Tujuannya untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan sehat sampai di tujuan," tandasnya.
GeNose C19 adalah alat screening COVID-19 inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Alat ini memiliki keunggulan murah, cepat, dan akurat. Dengan Genose, calon penumpang akan lebih dimudahkan karena harganya yang terjangkau, serta memiliki akurasi sebesar 93-95%.
“Keunggulan produk GeNose C19 dibandingkan dengan rapid test antigen dan swab test/PCR yaitu cepat diketahui hasilnya, hanya memerlukan waktu selama kurang lebih 3 menit,” kata Humas KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro, Minggu (31/1/2021).
GeNose C19 adalah alat yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam membedakan pola senyawa yang dideteksi. GeNose C19 melakukan screening melalui embusan napas pasien COVID-19 dan merupakan perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software artificial intelligence yang terlatih untuk membedakan sampel napas yang diduga positif atau negatif COVID-19.
Alat GeNose C19 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan No Kemenkes RI AKD 20401022883. Sekaligus ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 No 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan No 11 Tahun 2021.
“Penyediaan layanan GeNose Test di stasiun merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan serta wujud komitmen KAI untuk mendukung program pemerintah dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat pada moda transportasi umum,” terangnya.
Selain itu, penggunaan produk karya anak bangsa ini merupakan dukungan KAI pada kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang digalakan pemerintah pada masa pandemi COVID-19. KAI mendukung penuh penggunaan GeNose Test di layanan kereta api.
"Tujuannya untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan sehat sampai di tujuan," tandasnya.
(shf)