Bangkai Paus Ditemukan di Perairan Pantai Liang Bunaken
loading...
A
A
A
MANADO - Seekor bangkai paus ditemukan terdampar di perairan pantai Liang Bunaken. Bangkai tersebut ditemukan saat tim patroli smart resort bunaken melakukan pemantauan aktifitas pengunjung pada Jumat (29/1/2021)sekira pukul 17.00 WITA.
Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Genman Hasibuan mengatakan bangkai paus itu sudah sulit diidentifikasi karena kondisinya rusak, sehingga tidak diketahui penyebab kematiannya.
"Untuk mengantisipasi bau yang terus menyengat, selanjutnya tim patroli mengevakuasi bangkai paus tersebut ke perairan Alung Banua yang lokasinya jauh dari pemukiman dan memasukan ke dalam hutan mangrove serta mengikat untuk menghindari terbawa arus," kata Genman, Sabtu (30/1/2021).
Baca juga: Seekor Paus Terdampar di Perairan Sungai Kong OKI
Tercatat seekor paus terdampar di perairan Tombariri tahun 2014 di luar kawasan Taman Nasional Bunaken bagian selatan, berjenis sperm whale (Physeter macrocephalus) yang saat dilakukan pengukuran panjang sekitar 12 meter, lebar 2 dan tinggi berkisar 2 meter.
Kemudian Paus Kepala Melon (Peponocephala electra) atau Electra dolphin. Spesies lumba-lumba yang kerap digolongkan sebagai ‘blackfish’ berukuran panjang sekitar 2,7 meter dengan berat 210 kg. Terdampar di perairan Kumu, SPTN Wilayah II di tanggal 2 Desember 2018.
Baca juga: Seleksi Jubir KPK Tanpa Hasil, Wanita Cantik Asal Manado Ini Sebut Mubazir
Beberapa jenis paus yang sering melintas di perairan Taman Nasional Bunaken antara lain sperm whale - Paus Biru (Physeter macrocephalus), Dwarf sperm whale - Paus Sperma Kate (Kogia simus), short finned pilit whale - Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus), melon headed whale - Paus Kepala Melon (Peponocephala electra), killer whale - Paus Pembunuh (Orincus orca), pygmy killer whale - Paus Pembunuh Kate (Feresa attenuate).
"Staf lapangan Balai TN Bunaken telah melakukan pemantauan secara rutin untuk melihat situasi terkini kawasan. Mengingat terbatasnya petugas dibanding luas wilayah kerjanya, kedepan kita akan upayakan kerjasama dengan masyarakat nelayan setempat untuk memantau keberadaan paus dan lumba-lumba di TN Bunaken sehingga tetap aman dan tidak terganggu," tutur Genman
Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Genman Hasibuan mengatakan bangkai paus itu sudah sulit diidentifikasi karena kondisinya rusak, sehingga tidak diketahui penyebab kematiannya.
"Untuk mengantisipasi bau yang terus menyengat, selanjutnya tim patroli mengevakuasi bangkai paus tersebut ke perairan Alung Banua yang lokasinya jauh dari pemukiman dan memasukan ke dalam hutan mangrove serta mengikat untuk menghindari terbawa arus," kata Genman, Sabtu (30/1/2021).
Baca juga: Seekor Paus Terdampar di Perairan Sungai Kong OKI
Tercatat seekor paus terdampar di perairan Tombariri tahun 2014 di luar kawasan Taman Nasional Bunaken bagian selatan, berjenis sperm whale (Physeter macrocephalus) yang saat dilakukan pengukuran panjang sekitar 12 meter, lebar 2 dan tinggi berkisar 2 meter.
Kemudian Paus Kepala Melon (Peponocephala electra) atau Electra dolphin. Spesies lumba-lumba yang kerap digolongkan sebagai ‘blackfish’ berukuran panjang sekitar 2,7 meter dengan berat 210 kg. Terdampar di perairan Kumu, SPTN Wilayah II di tanggal 2 Desember 2018.
Baca juga: Seleksi Jubir KPK Tanpa Hasil, Wanita Cantik Asal Manado Ini Sebut Mubazir
Beberapa jenis paus yang sering melintas di perairan Taman Nasional Bunaken antara lain sperm whale - Paus Biru (Physeter macrocephalus), Dwarf sperm whale - Paus Sperma Kate (Kogia simus), short finned pilit whale - Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus), melon headed whale - Paus Kepala Melon (Peponocephala electra), killer whale - Paus Pembunuh (Orincus orca), pygmy killer whale - Paus Pembunuh Kate (Feresa attenuate).
"Staf lapangan Balai TN Bunaken telah melakukan pemantauan secara rutin untuk melihat situasi terkini kawasan. Mengingat terbatasnya petugas dibanding luas wilayah kerjanya, kedepan kita akan upayakan kerjasama dengan masyarakat nelayan setempat untuk memantau keberadaan paus dan lumba-lumba di TN Bunaken sehingga tetap aman dan tidak terganggu," tutur Genman
(msd)