Tragis, Ayah Tewas Tergantung, 2 Anak Meregang Nyawa di Tempat Tidur
loading...
A
A
A
BLITAR - Tiga orang dalam satu keluarga di Dusun Sumbertuk, Desa Sumberejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar , Jawa Timur ditemukan tewas Jumat (29/1/2021). Suyani (67), si bapak dalam keadaan tergantung di kamarnya. Seutas kain menjerat lehernya.
Sementara di kamar lain, Nanda Finza Fransiska (22), putri keduanya, juga ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Bagian leher Nanda lebam. Di sebelahnya, SAP (10) adik lelakinya juga tewas dengan lidah terjulur serta membusa.
Diduga, sebelum bunuh diri Suyani lebih dulu menghabisi kedua anak kandungnya. Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Melihat kondisi ketiga jenazah yang sudah kaku, mereka meninggal dunia sejak Kamis malam (28/1/2021).
"Diduga sudah delapan jam meninggal," ujar Leonard kepada wartawan Jumat (29/1/2021). Terungkapnya kematian ayah beserta dua anaknya tersebut berawal dari tetangga yang mengunjungi rumah mereka. Saksi diminta menjenguk korban setelah anak sulung korban tidak bisa menghubungi ayahnya.
Ceritanya, Henohk (30), anak sulung korban yang bekerja di Timor Leste, kesulitan menghubungi ayahnya. Peristiwa itu berlangsung Kamis malam (28/1). Berkali kali menghubungi via telepon selular, tidak ada jawaban. Karena penasaran Henohk kemudian menghubungi saksi untuk meminta bantuan mengecek orang tuanya.
"Pada pagi harinya anak korban meminta tolong saksi untuk mengecek rumah orang tuanya," terang Leonard. Saksi masuk lewat pintu belakang, karena pintu depan dalam keadaan terkunci dari dalam. Begitu masuk ke kamar ia kaget mendapati Nanda dan adiknya dalam keadaan tewas.
Saksi semakin terkejut ketika di kamar yang lain Suyani tewas tergantung. Ia langsung keluar rumah melaporkan apa yang ia saksikan kepada perangkat desa. Melihat kondisinya, kematian kedua anak Suyani diduga karena menenggak racun. Sementara Suyani sendiri tewas karena gantung diri.
Dalam olah Tkp tidak ada benda berharga yang hilang. Ketiga jenazah langsung dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Menurut Leonard, pihaknya masih menunggu hasil otopsi. Pihaknya juga belum bisa menyimpulkan penyebab kematian, termasuk motif di dalamnya.
"Kita masih menunggu hasil otopsi," kata Leonard. Sementara dalam kasus ini polisi langsung memasang police line di rumah korban. Sejumlah benda, yakni diantaranya bantal dan seutas kain diamankan sebagai barang bukti.
Sementara di kamar lain, Nanda Finza Fransiska (22), putri keduanya, juga ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Bagian leher Nanda lebam. Di sebelahnya, SAP (10) adik lelakinya juga tewas dengan lidah terjulur serta membusa.
Diduga, sebelum bunuh diri Suyani lebih dulu menghabisi kedua anak kandungnya. Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Melihat kondisi ketiga jenazah yang sudah kaku, mereka meninggal dunia sejak Kamis malam (28/1/2021).
"Diduga sudah delapan jam meninggal," ujar Leonard kepada wartawan Jumat (29/1/2021). Terungkapnya kematian ayah beserta dua anaknya tersebut berawal dari tetangga yang mengunjungi rumah mereka. Saksi diminta menjenguk korban setelah anak sulung korban tidak bisa menghubungi ayahnya.
Ceritanya, Henohk (30), anak sulung korban yang bekerja di Timor Leste, kesulitan menghubungi ayahnya. Peristiwa itu berlangsung Kamis malam (28/1). Berkali kali menghubungi via telepon selular, tidak ada jawaban. Karena penasaran Henohk kemudian menghubungi saksi untuk meminta bantuan mengecek orang tuanya.
"Pada pagi harinya anak korban meminta tolong saksi untuk mengecek rumah orang tuanya," terang Leonard. Saksi masuk lewat pintu belakang, karena pintu depan dalam keadaan terkunci dari dalam. Begitu masuk ke kamar ia kaget mendapati Nanda dan adiknya dalam keadaan tewas.
Saksi semakin terkejut ketika di kamar yang lain Suyani tewas tergantung. Ia langsung keluar rumah melaporkan apa yang ia saksikan kepada perangkat desa. Melihat kondisinya, kematian kedua anak Suyani diduga karena menenggak racun. Sementara Suyani sendiri tewas karena gantung diri.
Dalam olah Tkp tidak ada benda berharga yang hilang. Ketiga jenazah langsung dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Menurut Leonard, pihaknya masih menunggu hasil otopsi. Pihaknya juga belum bisa menyimpulkan penyebab kematian, termasuk motif di dalamnya.
"Kita masih menunggu hasil otopsi," kata Leonard. Sementara dalam kasus ini polisi langsung memasang police line di rumah korban. Sejumlah benda, yakni diantaranya bantal dan seutas kain diamankan sebagai barang bukti.
(shf)