Banyak Gempa Bumi di Awal Tahun, Ini Prediksi Aktifnya Sesar Lembang di Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gempa bumi yang terjadi akhir akhir ini membuat warga Bandung was-was. Lantaran, Bandung bersinggungan dengan salah satu sesar aktif, yaitu Sesar Lembang.
Ahli geologi memperkirakan, bila sesar ini aktif secara bersamaan dari Bandung Barat hingga Jatinangor, bisa menimbulkan gempa bumi dengan magnitudo 6 hingga 7 skala richter (SR).
Kendati begitu, hingga saat ini belum ada satupun penelitian yang bisa memperkirakan, kapan sesar ini bergerak dan menimbulkan gempa bumi.
Sejumlah ahli hanya bisa memprediksi berdasarkan ritme pergerakan sesar, berdasarkan periode tertentu. Bahkan, prediksi itu bisa saja meleset, lantaran tidak ada ukuran pasti.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sesar lembang lebih banyak tidur. Sesar ini tercatat bergerak pada periode tahun 2010 hingga 2012 lalu.
Setelah itu, hingga kini sesar sepanjang 29 kilometer ini, tertidur pulas. Tidak ada alat seismograf yang mencatat terjadinya pergerakan tanah.
"Pada rentang tahun 2010 hingga 2012, sesar Lembang aktif dengan 14 gempa bumi. Setelah itu tidur," kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu kepada MNC News Portal, Jumat (22/1/2021).
Informasi yang dihimpun, gempa di Bandung pernah terjadi pada Oktober 2010 dengan magnitudo 4,5 SR. Lokasi gempa berada di 7.40 lintang selatan dan 107.69 bujur timur, atau tepatnya di 54 kilometer bagian tenggara Bandung, Jawa Barat.
Kemudian pada Juli 2011, terjadi gempa bumi di Kota Bandung berkekuatan 3,4 SR. Getaran gempa bumi dirasakan dengan intensitas II – III MMI.
Menurut Teguh Rahayu, pada tahun 2010 hingga 2012, BMKG telah memasang 6 seismograph di sekitar sesar Lembang. Sehingga aktivitas sesar Lembang mulai terdeteksi ada aktivitas seismik. Dibuktikan dengan terekamnya gempa dengan kekuatan 1.5 hingga 3.4 SR.
Ahli geologi memperkirakan, bila sesar ini aktif secara bersamaan dari Bandung Barat hingga Jatinangor, bisa menimbulkan gempa bumi dengan magnitudo 6 hingga 7 skala richter (SR).
Kendati begitu, hingga saat ini belum ada satupun penelitian yang bisa memperkirakan, kapan sesar ini bergerak dan menimbulkan gempa bumi.
Sejumlah ahli hanya bisa memprediksi berdasarkan ritme pergerakan sesar, berdasarkan periode tertentu. Bahkan, prediksi itu bisa saja meleset, lantaran tidak ada ukuran pasti.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sesar lembang lebih banyak tidur. Sesar ini tercatat bergerak pada periode tahun 2010 hingga 2012 lalu.
Setelah itu, hingga kini sesar sepanjang 29 kilometer ini, tertidur pulas. Tidak ada alat seismograf yang mencatat terjadinya pergerakan tanah.
"Pada rentang tahun 2010 hingga 2012, sesar Lembang aktif dengan 14 gempa bumi. Setelah itu tidur," kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu kepada MNC News Portal, Jumat (22/1/2021).
Informasi yang dihimpun, gempa di Bandung pernah terjadi pada Oktober 2010 dengan magnitudo 4,5 SR. Lokasi gempa berada di 7.40 lintang selatan dan 107.69 bujur timur, atau tepatnya di 54 kilometer bagian tenggara Bandung, Jawa Barat.
Kemudian pada Juli 2011, terjadi gempa bumi di Kota Bandung berkekuatan 3,4 SR. Getaran gempa bumi dirasakan dengan intensitas II – III MMI.
Menurut Teguh Rahayu, pada tahun 2010 hingga 2012, BMKG telah memasang 6 seismograph di sekitar sesar Lembang. Sehingga aktivitas sesar Lembang mulai terdeteksi ada aktivitas seismik. Dibuktikan dengan terekamnya gempa dengan kekuatan 1.5 hingga 3.4 SR.