Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Cinta Quran Foundation Komitmen Hapus Buta Aksara Quran di Indonesia
loading...
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A
A
A
BANDUNG - Cinta Quran Foundation berkomitmen menghapus buta aksara membaca alquran. Komitmen ini diharapkan mengurangi orang dengan buta aksara alquran di negara dengan mayoritas penduduk muslim ini.
CEO Yayasan Cinta Quran Foundation Fatih Karim mengatakan, saat ini Indonesia memegang peringkat angka populasi muslim terbesar di dunia. Kendati begitu angka tanggap aksara alquran kurang dari setengahnya.
"Oleh karenanya, program dan social movement yang kami lakukan akan menjadi semangat baru bagi kita semua untuk mulai peduli kepada saudara-saudara muslim kita di Indonesia yang masih buta aksara alquran . Bagaimana agar segera terbebas dari buta aksara alquran," jelas dia, Kamis (21/1/2021).
Menurut dia, langkah yang diambil Cinta Quran Foundation adalah menggelar kampanye grand launching Gerakan Hapus Buta Aksara Quran (GHBAQ).
Melalui acara ini, kata dia, Cinta Quran Foundation memantapkan komitmennya dalam mengedepankan kesadaran akan kebutuhan alquran dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat Indonesia khususnya seluruh muslim di Indonesia.
Baca juga: Bencana Alam, BPBD Kota Cimahi Sebut Banjir dan Puting Beliung Mendominasi
"Kami juga akan menetapkan hari Kamis, 21 Januari 2021 sebagai Hari Hapus Buta Aksara Quran Nasional. Pendeklarasian akan dilakukan pada pukul 21.30 WIB malam ini," papar dia.
Grand Launching Gerakan Hapus Buta Aksara Quran ini bersamaan dengan pemberian penghargaan langsung oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk rekor baru, yaitu pembacaan alquran dengan melibatkan partisipan daring terbanyak se-dunia. Sebanyak 6.236 peserta akan terlibat, mengikuti jumlah ayat yang terkandung di dalam kitab alquran.
Baca juga: Soal Suara Dentuman di Cimahi dan Bandung, Ini Penjelasan BMKG
Peluncuran program dan social movement ini akan diramaikan para tokoh agama, dan public figure seperti KH. Tengku Zulkarnain, Ustadz Luqmanul Hakim, Mario Irwinsyah, Arie K. Untung, Peggy Melati Sukma, Dewi Sandra, dan Fenita yang akan memberikan testimoni dari program ini.
CEO Yayasan Cinta Quran Foundation Fatih Karim mengatakan, saat ini Indonesia memegang peringkat angka populasi muslim terbesar di dunia. Kendati begitu angka tanggap aksara alquran kurang dari setengahnya.
"Oleh karenanya, program dan social movement yang kami lakukan akan menjadi semangat baru bagi kita semua untuk mulai peduli kepada saudara-saudara muslim kita di Indonesia yang masih buta aksara alquran . Bagaimana agar segera terbebas dari buta aksara alquran," jelas dia, Kamis (21/1/2021).
Menurut dia, langkah yang diambil Cinta Quran Foundation adalah menggelar kampanye grand launching Gerakan Hapus Buta Aksara Quran (GHBAQ).
Melalui acara ini, kata dia, Cinta Quran Foundation memantapkan komitmennya dalam mengedepankan kesadaran akan kebutuhan alquran dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat Indonesia khususnya seluruh muslim di Indonesia.
Baca juga: Bencana Alam, BPBD Kota Cimahi Sebut Banjir dan Puting Beliung Mendominasi
"Kami juga akan menetapkan hari Kamis, 21 Januari 2021 sebagai Hari Hapus Buta Aksara Quran Nasional. Pendeklarasian akan dilakukan pada pukul 21.30 WIB malam ini," papar dia.
Grand Launching Gerakan Hapus Buta Aksara Quran ini bersamaan dengan pemberian penghargaan langsung oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk rekor baru, yaitu pembacaan alquran dengan melibatkan partisipan daring terbanyak se-dunia. Sebanyak 6.236 peserta akan terlibat, mengikuti jumlah ayat yang terkandung di dalam kitab alquran.
Baca juga: Soal Suara Dentuman di Cimahi dan Bandung, Ini Penjelasan BMKG
Peluncuran program dan social movement ini akan diramaikan para tokoh agama, dan public figure seperti KH. Tengku Zulkarnain, Ustadz Luqmanul Hakim, Mario Irwinsyah, Arie K. Untung, Peggy Melati Sukma, Dewi Sandra, dan Fenita yang akan memberikan testimoni dari program ini.
(boy)
Explore More