Satukan Jawara Melalui Tapak Karuhun, Listyo Sigit Angkat Marwah Banten
loading...
A
A
A
BANTEN - Sekitar 3.000 lebih jawara dan pendekar se-Banten berkumpul di alun-alun barat Kota Serang, Banten. Mereka menampilkan atraksi debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten. Hebatnya kegiatan ini memecahkan rekor museum rekor Indonesia atau MURI pada 17 November 2017 lalu.
Baca Juga: Indonesia Ditimpa Banyak Bencana, 5 Pelaku Utama Ini Harus Bekerja Sama
Butuh waktu lama untuk menyatukan ratusan perguruan itu melihat latar belakang yang berdeda. Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Banten Yadi Sugiadi menyebut Tapak Karuhun Banten merupakan ide Listyo Sigit Prabowo saat menjabat sebagai Kapolda Banten. (Baca: Lewat Twitter, Novel Baswedan Ungkap Harapannya ke Konjem Listyo)
Menurut dia, saat itu Sigit ingin melestarikan budaya dan mengangkat sejarah Banten. "Beliau waktu menjabat Kapolda Banten bertemu banyak ulama dan jawara. Beliau menanyakan mengenai budaya dan ingin merangkul seluruh elemen yang ada," kata Yadi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kisah Ibu Imah Bikin Menteri BUMN Erick Thohir Kagum
Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten ini awalnya pesimis Sigit mampu menyatukan ratusan perguruan pencak silat melihat latar belakangnya berbeda. Apalagi setiap perguruan memiliki ego dan merasa paling hebat. "Tapi dengan tekad beliau ternyata bisa menyingkirkan masing-masing ego tanpa adanya konflik," ujarnya.
Baca Juga: Kondisi Habib Rizieq Disebut Mengkhawatirkan, Sesak Napas dan Sakit Lambung
Di mata Yadi, Sigit merupakan sosok pemersatu golangan. Bahkan secara pribadi, Sigit tidak mengenal sekat antara masyarakat dan pejabat. Artinya semua orang di mata dia sama. “Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau sebenarnya lebih dengan rakyat biasa. Kegiatan apapun dan sekecil apapun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat,” terangnya. (Baca juga: Ekspor Mobil Dijegal Filipina, Ini Respons Pemerintah)
Cerita yang sama juga diungkapkan TB Arif Hidayat, Ketua DPW TTKKDH Cimande Kabupaten Serang. Sekedar diketahui, TTKKDH Cimande, Terumbu dan Bandrong merupakan tiga perguruan pencak silat terbesar di Banten.
Baca Juga: Indonesia Ditimpa Banyak Bencana, 5 Pelaku Utama Ini Harus Bekerja Sama
Butuh waktu lama untuk menyatukan ratusan perguruan itu melihat latar belakang yang berdeda. Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Banten Yadi Sugiadi menyebut Tapak Karuhun Banten merupakan ide Listyo Sigit Prabowo saat menjabat sebagai Kapolda Banten. (Baca: Lewat Twitter, Novel Baswedan Ungkap Harapannya ke Konjem Listyo)
Menurut dia, saat itu Sigit ingin melestarikan budaya dan mengangkat sejarah Banten. "Beliau waktu menjabat Kapolda Banten bertemu banyak ulama dan jawara. Beliau menanyakan mengenai budaya dan ingin merangkul seluruh elemen yang ada," kata Yadi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kisah Ibu Imah Bikin Menteri BUMN Erick Thohir Kagum
Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten ini awalnya pesimis Sigit mampu menyatukan ratusan perguruan pencak silat melihat latar belakangnya berbeda. Apalagi setiap perguruan memiliki ego dan merasa paling hebat. "Tapi dengan tekad beliau ternyata bisa menyingkirkan masing-masing ego tanpa adanya konflik," ujarnya.
Baca Juga: Kondisi Habib Rizieq Disebut Mengkhawatirkan, Sesak Napas dan Sakit Lambung
Di mata Yadi, Sigit merupakan sosok pemersatu golangan. Bahkan secara pribadi, Sigit tidak mengenal sekat antara masyarakat dan pejabat. Artinya semua orang di mata dia sama. “Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau sebenarnya lebih dengan rakyat biasa. Kegiatan apapun dan sekecil apapun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat,” terangnya. (Baca juga: Ekspor Mobil Dijegal Filipina, Ini Respons Pemerintah)
Cerita yang sama juga diungkapkan TB Arif Hidayat, Ketua DPW TTKKDH Cimande Kabupaten Serang. Sekedar diketahui, TTKKDH Cimande, Terumbu dan Bandrong merupakan tiga perguruan pencak silat terbesar di Banten.