Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Skala Ancaman Belum Berubah

Kamis, 07 Januari 2021 - 14:38 WIB
loading...
Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Skala Ancaman Belum Berubah
Gunung Merapi mengeluarkan awanpanas guguran, Kamis (7/1/2021) pukul 08.02 WIB. foto Dok BPTTKG
A A A
SLEMAN - Gunung Merapi yang ada di perbatasan Sleman DIY, Magelang, Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah mengeluarkan awan panas guguran, Kamis (7/1/2021) pagi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat awan panas guguran terjadi pada pukul 08.02 WIB. Awan panas terekam di seismogram dengan durasi 154 detik dan amplitudo 28 mm.

Terpantau kolom letusan setinggi 200 m dari puncak. Awan panas terlihat meluncur ke arah Sungai Krasak. Untuk jarak luncurnya tidak teramati. Angin bertiup ke arah barat daya. Dari laporan belum terjadi hujan abu, khususnya di sekitar lereng Merapi.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan untuk kondisi Gunung Merapi memang meningkat dan Kamis (7/1/2020) pagi ada awan panas guguran dengan kolom tinggi 200 meter. Namun belum berdampak. Masyarakat juga sudah memahami karakteristik Merapi dan skala ancaman belum berubah. (Baca juga: Selain Lava Pijar, Pagi Ini Merapi Luncurkan Awan Panas)

“Sekarang tetap berpegang pada level III (siaga). Kalau nanti BPTTKG memberikan sinyal kondisinya dinaikan kita ikuti. Tapi karena sekarang masih level III, kita masih dengan standar itu,” kata Sri Purnomo, Kamis (7/1/2020).

Sri Purnomo menjelaskam sesuai arahan BPPTKG, radius jarak aman 5 km. Sehingga warga yang bermukim di daerah yang kurang dari 5 km harus diungsikan, terutama yang rentan. Saat ini hanya kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan yang terdampak. Dimana dari 530 jumlah warga, 328 warga sudah mengungsi di barak Glagaharjo

Sleman sendiri juga sudah menyiapkan 12 barak pengungsian dengan standar protokol kesehatan (prokes) jika radius ancaman dinaikan. Barak tersebut tersebar di Cangkringan, Pakem dan Turi. Setiap barak rata-rata dengan kapasitas 100 orang.

Sehingga nantinya mampu menampung 1200 orang. “Namun kita berharap nantinya hanya separuhnya saja yaitu sekitar 500 an, sehingga hanya sebagian barak yang digunakan“ paparnya. (Baca juga: Selama 6 Jam Terjadi 9 kali, Intensitas Guguran Lava Pijar Merapi Terus Meningkat)

Mengenai anggaran menurut Sri Purnomo mencukupi untuk penangganan kegiatan tersebut. Namun berapa jumlahnya ia tidak menyeburtkan. “Anggaran cukup, Jika ada kekurangan akan minta kepada propinsi,” ungkapnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)