Satu Lagi Dokter di Makassar Gugur Sebagai Pahlawan Kemanusiaan COVID-19

Kamis, 07 Januari 2021 - 09:21 WIB
loading...
Satu Lagi Dokter di...
Prof dr Nur Aeny Malawat gugur setelah berjuang di garda terdepan melawan Covid-19. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar menyambut awal 2021 dengan duka mendalam. Karena kembali harus kehilangan salah satu dokter terbaik yang gugur sebagai pahlawan kemanusiaan Covid-19 , Rabu (6/1/2021).

Kabar ini disampaikan Ketua IDI Kota Makassar dr Siswanto Wahab yang didampingi Humas IDI Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin SH.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah, senior, guru dan rekan sejawat kami Prof dr Nur Aeny Malawat, di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo . Semoga Allah ampuni dosa-dosa beliau, di terima amal beliau, dan menempatkan beliau disisi-Nya. Amiin," kata dr Anto, sapaan akrab dr Siswanto Wahab.

Sebelumnya, menjelang akhir tahun, ada tiga dokter di Makassar yang meninggal dunia. Dengan demikian sejak pandemi Covid-19 ini, total sudah ada sepuluh dokter di Makassar yang gugur setelah berjuang di garda terdepan melawan Covid-19 .

"Keluarga besar IDI Kota Makassar berduka, tiga dokter anggota meninggal sebagai pahlawan kemanusiaan Covid-19 , yakni Dr Leonard Hasudungan , Dr Robert Vincentius Philips dan Dr Nasriyadi Nasir. Kabar duka ini menambah deratan dokter anggota IDI Makassar gugur sebagai pahlawan kemanusian Covid-19 ," sebut Dokter Anto akhir tahun 2020 lalu.



Dengan makin banyaknya dokter yang gugur, kata dr Anto, harusnya semakin menyadarkan masyarakat untuk tidak menganggap remeh pandemi Covid-19 yang saat ini tingkat penyebarannya lebih masif akibat penyelenggaraan Pilkada dan libur panjang akhir dan awal tahun baru-baru ini.

"Untuk itu, IDI Kota Makassar mengimbau agar tetap waspada serta disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), sebab Makassar masuk zona merah. Sehingga kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran, sosial, dan pendidikan perlu diketatkan kembali. Dengan mematuhi 3M itu, upaya yang paling efektif dan efisien bisa kita lakukan dalam menekan laju Covid-19 ," terangnya.

Apalagi, saat ini, tingkat penularan Covid-19 kembali melonjak dan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan juga semakin banyak. Belum lagi adanya varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris lebih menular.

dr Anto mengatakan, penularan varian baru virus corona B117 ini, bisa mencapai 70 persen lebih berbahaya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)