Banjir Bandang Hantam Rumah Warga di Kota Takengon Aceh Tengah
loading...
A
A
A
TAKENGON - Hujan deras terjadi sejak siang hingga sore hari pada Rabu (13/5/2020) menyebabkan meluapnya air sungai hingga banjir bandang menghantam pemukiman padat penduduk di Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.
Lokasi terjadinya banjir merupakan daerah padat penduduk sehingga diperkirakan puluhan rumah terimbas serta beberapa diantaranya dilaporkan rusak. (Baca: Video Emak-emak Bertelanjang Dada Hadang Gubernur Viktor Laiskodat Viral)
Kepanikan warga tak terhindarkan bahkan sebagian harta benda milik warga Kampung Paya Tumpi ikut terendam.
Air bah tersebut selain merusak puluhan rumah warga juga ada tiga unit mobil sempat hanyut disapu banjir bandang.
Hingga sore pukul 17.00 WIB, kepanikan warga masih terlihat bahkan beberapa rumah yang tersapu banjir, masih dibiarkan dipenuhi lumpur.
Selain lumpur, sampah ranting kayu juga tampak dibawa air bah. Bukan hanya itu bahkan ruas Jalan Nasional Bireuen-Takengon di sepanjang desa tersebut beberapa ratus meter dipenuhi material sehingga sulit untuk dilalui kendaraan.
Jalaluddin warga Desa Paya Tumpi mengatakan, derasnya air tak mampu ditampung oleh gorong-garong sehingga meluap ke pemukiman.
Lokasi terjadinya banjir merupakan daerah padat penduduk sehingga diperkirakan puluhan rumah terimbas serta beberapa diantaranya dilaporkan rusak. (Baca: Video Emak-emak Bertelanjang Dada Hadang Gubernur Viktor Laiskodat Viral)
Kepanikan warga tak terhindarkan bahkan sebagian harta benda milik warga Kampung Paya Tumpi ikut terendam.
Air bah tersebut selain merusak puluhan rumah warga juga ada tiga unit mobil sempat hanyut disapu banjir bandang.
Hingga sore pukul 17.00 WIB, kepanikan warga masih terlihat bahkan beberapa rumah yang tersapu banjir, masih dibiarkan dipenuhi lumpur.
Selain lumpur, sampah ranting kayu juga tampak dibawa air bah. Bukan hanya itu bahkan ruas Jalan Nasional Bireuen-Takengon di sepanjang desa tersebut beberapa ratus meter dipenuhi material sehingga sulit untuk dilalui kendaraan.
Jalaluddin warga Desa Paya Tumpi mengatakan, derasnya air tak mampu ditampung oleh gorong-garong sehingga meluap ke pemukiman.
(sms)