Gempa Bumi 5,1 SR di Laut Maluku, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
loading...
A
A
A
MANADO - Wilayah Laut Maluku sekitar pukul 16.30 Wita diguncang gempa tektonik. Hasil analisis Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1 atau Skala Richter (SR).
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,23 Lintang Utara dan 125,02 Bujur Timur , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah Tenggara Kota Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur , Sulawesi Utara pada kedalaman 44 km.
(Baca juga: Gempa Berpusat di Darat Guncang Bengkulu, Warga Rasakan Guncangan Kuat)
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).
(Baca juga: Hindari Tes PCR, Terjadi Lonjakan Kedatangan Wisatawan di Bandara Ngurah Rai Bali)
"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Tutuyan, Manado, dan Bolaang Mongondow Selatan dengan skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Kasie Data dan Informasi BMKG Sulut, Edward H Mengko, Kamis (17/12/2020).
Mengko menambahkan, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,23 Lintang Utara dan 125,02 Bujur Timur , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah Tenggara Kota Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur , Sulawesi Utara pada kedalaman 44 km.
(Baca juga: Gempa Berpusat di Darat Guncang Bengkulu, Warga Rasakan Guncangan Kuat)
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).
(Baca juga: Hindari Tes PCR, Terjadi Lonjakan Kedatangan Wisatawan di Bandara Ngurah Rai Bali)
"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Tutuyan, Manado, dan Bolaang Mongondow Selatan dengan skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Kasie Data dan Informasi BMKG Sulut, Edward H Mengko, Kamis (17/12/2020).
Mengko menambahkan, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
(shf)