Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Jabar Gagas Gerakan Silih Tulungan
loading...
A
A
A
"Silih tulungan adalah praktis egalitarian karena kata silih menyiratkan kesetaraan. Setiap manusia dikodratkan saling membutuhkan, menolong, dan ditolong, memberi, dan menerima pemberian. Semangat inilah yang ingin kami bentuk," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar, Aat Soeratin mencontohkan Gerakan Silih Tulungan di tengah masyarakat.
Untuk menyelamatkan UMKM, Aat mencontohkan, masyarakat yang memiliki penghasilan dapat membeli barang ke UMKM-UMKM sekitar tempat tinggalnya. Dengan begitu, UMKM dapat kembali menghidupkan roda produksi, termasuk menghidupkan kembali para pelaku UMKM itu sendiri.
"Untuk membuat kaus. UMKM bisa mencari kain dari UMKM lain. Begitu juga saat proses penyablonan. Jika itu terjadi, bayangkan ada berapa UMKM yang kembali berproduksi karena satu kaus saja," katanya.
(Baca juga: PAD Jabar Rp12,2 Triliun Ditopang Pajak Kendaraan, BI Sebut Ada Perbaikan Ekonomi)
Contoh lainnya, dalam paya menyelamatkan sektor pariwisata, Silih Tulungan dapat menjadi basis Gerakan Silih Anjangan atau saling mengunjungi antarkabupaten/kota maupun antardaerah tujuan wisata.
"Saling mengunjungi ini cocok untuk Jabar yang memiliki beragam ekosistem. Karena berkunjung, wisatawan harus berlaku baik, misal dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Begitu juga tuan rumah, harus mencegah adanya penularan COVID-19 di tempatnya," katanya.
(Baca juga: Kecelakaan Maut Tol Cipali, Ini Identitas 4 Korban Tewas Penumpang Minibus)
Jika itu dilakukan, sektor pariwisata akan mulai bergerak. Pelaku pariwisata yang terdampak secara ekonomi dapat kembali berkegiatan. Daya beli masyarakat pun perlahan akan menguat.
Sementara itu, Wakil Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar, Aat Soeratin mencontohkan Gerakan Silih Tulungan di tengah masyarakat.
Untuk menyelamatkan UMKM, Aat mencontohkan, masyarakat yang memiliki penghasilan dapat membeli barang ke UMKM-UMKM sekitar tempat tinggalnya. Dengan begitu, UMKM dapat kembali menghidupkan roda produksi, termasuk menghidupkan kembali para pelaku UMKM itu sendiri.
"Untuk membuat kaus. UMKM bisa mencari kain dari UMKM lain. Begitu juga saat proses penyablonan. Jika itu terjadi, bayangkan ada berapa UMKM yang kembali berproduksi karena satu kaus saja," katanya.
(Baca juga: PAD Jabar Rp12,2 Triliun Ditopang Pajak Kendaraan, BI Sebut Ada Perbaikan Ekonomi)
Contoh lainnya, dalam paya menyelamatkan sektor pariwisata, Silih Tulungan dapat menjadi basis Gerakan Silih Anjangan atau saling mengunjungi antarkabupaten/kota maupun antardaerah tujuan wisata.
"Saling mengunjungi ini cocok untuk Jabar yang memiliki beragam ekosistem. Karena berkunjung, wisatawan harus berlaku baik, misal dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Begitu juga tuan rumah, harus mencegah adanya penularan COVID-19 di tempatnya," katanya.
(Baca juga: Kecelakaan Maut Tol Cipali, Ini Identitas 4 Korban Tewas Penumpang Minibus)
Jika itu dilakukan, sektor pariwisata akan mulai bergerak. Pelaku pariwisata yang terdampak secara ekonomi dapat kembali berkegiatan. Daya beli masyarakat pun perlahan akan menguat.
(boy)