Mendagri Tito Karnavian Sebut Pilkada Indonesia Terbesar Kedua dari Agenda Pemilu di Dunia
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan Pilkada di Indonesia berbarengan dengan pemilu nasional maupun lokal di 90 negara di dunia.
Dari total pemilu tersebut, diketahui Pilkada di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.
"Jadi Pilkada yang sudah kita gelar, bersamaan dengan 90 negara yang saat ini menggelar pemilu baik skala nasional maupun lokal dan Indonesia termasuk terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat," terangnya kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (14/12/2020).
Dijelaskannya, dari segi agenda kolosal dengan 76 juta pemilih bisa menggelar Pilkada yang bebas dari kerumunan.
Hal itu, jelas dia, bisa ditularkan kepada negara lain bagaimana masyarakat Indonesia patuh memberikan hak suaranya.
"Secara konstan bisa menjaga jarak tidak dan tidak terjadi kerumunan. Ini bisa menjadi model pemilu di saat Pandemi. Bahkan, bisa digunakan untuk role model pemilihan umum ke depan," ulasnya.
(Baca juga: Mobil Patroli Ditabrak Kereta Api, 2 Polisi Tewas dan 1 Anggota TNI dalam Pencarian)
Tito melanjutkan agend Pilkada ini juga menjadi bukti Indonesia menjadi bangsa yang kuat. Hal ini karena sinergi semua pihak antara pusat maupun di daerah.
Begitu juga dukungan dari Menkopolhukam yang turun langsung melakukan monitoring sehingga ada sebuah potret jelas bagaimana Pilkada ini berlangsung lancar dalam suasana COVID-19.
(Baca juga: Ratusan Santri dan Pengasuh Pondok Pesantren Ma'had Rahfizhul Qur'an Positif COVID-19)
"Parpol juga luar biasa sehingga menyampaikan sosialisasi ke pasangan calon dan pendukung sehingga semua bisa menjalankan protokol kesehatan. Mudah - mudahan yang menang mendapatkan legitimasi masyarakat dan juga bisa meminimalisir penyebaran COVID-19," pungkasnya.
Dari total pemilu tersebut, diketahui Pilkada di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.
"Jadi Pilkada yang sudah kita gelar, bersamaan dengan 90 negara yang saat ini menggelar pemilu baik skala nasional maupun lokal dan Indonesia termasuk terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat," terangnya kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (14/12/2020).
Dijelaskannya, dari segi agenda kolosal dengan 76 juta pemilih bisa menggelar Pilkada yang bebas dari kerumunan.
Hal itu, jelas dia, bisa ditularkan kepada negara lain bagaimana masyarakat Indonesia patuh memberikan hak suaranya.
"Secara konstan bisa menjaga jarak tidak dan tidak terjadi kerumunan. Ini bisa menjadi model pemilu di saat Pandemi. Bahkan, bisa digunakan untuk role model pemilihan umum ke depan," ulasnya.
(Baca juga: Mobil Patroli Ditabrak Kereta Api, 2 Polisi Tewas dan 1 Anggota TNI dalam Pencarian)
Tito melanjutkan agend Pilkada ini juga menjadi bukti Indonesia menjadi bangsa yang kuat. Hal ini karena sinergi semua pihak antara pusat maupun di daerah.
Begitu juga dukungan dari Menkopolhukam yang turun langsung melakukan monitoring sehingga ada sebuah potret jelas bagaimana Pilkada ini berlangsung lancar dalam suasana COVID-19.
(Baca juga: Ratusan Santri dan Pengasuh Pondok Pesantren Ma'had Rahfizhul Qur'an Positif COVID-19)
"Parpol juga luar biasa sehingga menyampaikan sosialisasi ke pasangan calon dan pendukung sehingga semua bisa menjalankan protokol kesehatan. Mudah - mudahan yang menang mendapatkan legitimasi masyarakat dan juga bisa meminimalisir penyebaran COVID-19," pungkasnya.
(boy)