Jadi Narasumber Kuliah Umum FISIP UNSRI, Bupati DRA Ungkap Terobosan Aspal Karet

Kamis, 03 Desember 2020 - 17:46 WIB
loading...
Jadi Narasumber Kuliah Umum FISIP UNSRI, Bupati DRA Ungkap Terobosan Aspal Karet
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin .
A A A
SEKAYU - Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin (DRA) menjadi sorotan atas terobosan Inovasi aspal karet, dan pengolahan kelapa sawit menjadi bensin atau bahan bakar nabati (BBN) Biofuel serta komitmennya yang kuat dalam menangani persoalan perekonomian terutama dalam pemberdayaan UMKM di tengah pandemi yang sudah dilakukan di Muba.

Keberhasilan Bupati Dodi Reza dalam Strategi Percepatan Pembangunan Daerah Masa Pandemi Covid-19 menjadi perhatian publik. Kali ini Bupati Terinovatif, Dodi Reza Alex Noerdin menjadi narasumber pada Kuliah Umum Secara Virtual dengan Tema “Strategi Percepatan Pembangunan Daerah Masa Pandemi Covid-19” Oleh Program Doktor Administrasi Publik dan Program Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya, Rabu (2/12/2020) di Ruang Rapat Guest House Griya Bumi Serasan Sekate.

Dalam paparannya, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menceritakan inisiasi terobosannya terkait aspal karet. Bahannya adalah lateks pekat hasil proses pemisahan partikel cair dan padat (centrifuge) berbahan baku bokar. Dikatakannya bukan hanya pasar yang bisa jadi unggulan namun lateks pekat tersebut dipastikan mampu meningkatkan ekonomi petani karet. "Ada empat keuntungan yang bisa bermanfaat bagi petani dan kontraktor bahkan negara atas hilirisasi di sektor komoditi karet," ungkapnya.

Dodi juga menguraikan, empat manfaat dimaksud, yaitu keuntungan pertama aspek ekonomi rakyat. Hadirnya pabrik aspal karet ini meningkatkan nilai jual petani hingga dua kali lipat, bisa Rp 20.000 perkilogram. Di mana saat ini melalui instalasi pengolahan aspal karet yang dimiliki mampu menampung 3-4 ton lateks dan akan ditambah dua instalasi pada 2021 dengan target produksi lateks mencapai 15 ton perhari.

Dodi juga menguraikan, empat manfaat dimaksud, pertama aspek ekonomi rakyat. Hadirnya pabrik aspal karet ini meningkatkan nilai jual petani hingga dua kali lipat, Rp 20.000 perkilogram.

Di mana saat ini melalui instalasi pengolahan aspal karet yang dimiliki mampu menampung 3-4 ton lateks dan akan ditambah dua instalasi pada 2021 dengan target produksi latek mencapai 15 ton perhari.

keuntungan kedua dari sisi teknis. Menurutnya, walau secara harga aspal karet lateks ini harganya lebih mahal tapi umurnya, namun ketahanannya dua kali lebih panjang. Karena mengandung karet jadi lebih lentur. Kemudian tahan air atau kedap air.

Keuntungan ketiga sambung Dodi, dari sisi bisnis. Sedangkan keuntungan keempat dikatakan Dodi, dari sisi regulasi pengadaan bahan baku lateks dari petani.

Selain itu, Bupati DRA juga menjelaskan strateginya secara terperinci dalam pengolahan kelapa sawit menjadi bensin atau bahan bakar nabati (BBN) Biofuel yang sudah dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin.

"Progres Implementasi pembangunan Pabrik IVO di Muba. Survei dan kerjasama PT BSS untuk pengelolaan TBS milik KUD periode Mei 2020 sampai dengan pembangunan PKS baru selesai. Selanjutnya, relokasi ITB dan BPDKS ke lokasi PKS yang akan dikerjasamakan dengan KUD. Nah hasil produksi IVO low FFA ditargetkan dapat digunakan oleh Pertamina Plaju diawal tahun 2021, dan mesin penghasil IVO disebut PKS IVO," terangnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3589 seconds (0.1#10.140)