Cegah Tenaga Medis Terpapar Corona, ITB Kembangkan Alat Disinfeksi APD

Selasa, 12 Mei 2020 - 13:17 WIB
loading...
Cegah Tenaga Medis Terpapar...
Purwarupa alat disinfeksi dan sterilisasi APD yang dikembangkan peneliti ITB. Foto/Humas ITB
A A A
BANDUNG - Tim peneliti Institut Teknologi Bandung ( ITB ) mengembangkan perangkat disinfeksi alat pelindung diri ( APD ) tenaga medis . Perangkat ini berfungsi mensterilkan APD para tenaga medis untuk menghindari paparan virus Corona atau COVID-19.

Pengembangan dilakukan berdasarkan analisis bahwa kasus tenaga medis , baik dokter maupun perawat, yang terpapar COVID-19 disebabkan pengelolaan APD tidak benar-benar steril, baik yang jenis pakai ulang (reusable) maupun yang sekali pakai. Perangkat hasil pengembangan ITS ini diharapkan mampu menghentikan laju kasus tenaga medis yang terpapar virus Corona .

Penelitian dan pengembangan alat disinfeksi ini didanai melalui Program COVID-19 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) ITB dan diketuai Ir V Sri Harjati Suhardi PhD atau akrab disapa Renni Suhardi dari Prodi Mikrobiologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB .

(Baca: ITB Luncurkan LMS Edunex, Dukung Kuliah Daring dan Merdeka Belajar)

Renni mengatakan, perangkat disinfeksi dan pretreatment tersebut menggunakan ozon sebagai disinfektan. Alat ini akan dibuat dua jenis sesuai tujuan yakni kabut ozon (ozone mist) untuk APD pakai ulang seperti baju hazard, face shield, dan kacamata safety. Sementara gas ozon digunakan untuk pretreatment APD sekali pakai, misalnya masker dan sarung tangan sebelum dibuang.

“Keduanya menjadi alat yang efektif karena dapat membunuh virus dalam waktu hitungan mulai dari tujuh atau sepuluh detik sesuai kajiannya dalam disinfeksi mikroorganisme,” ujar Renni dikutip dari ITB .ac.id, Selasa (13/5/2020).

(Baca: Pertama di Indonesia, ITB Mulai Gunakan Ijazah Digital)

Secara teknis, tidak ada kontak langsug dengan manusia ketika alat berbasis ozon sebagai disinfektan ini digunakan. Karena hanya APD yang disterilkan, yaitu dalam kontainer tertutup rapat. Kabut ozon dipilih karena dalam konsentrasi yang tepat merupakan disinfektan aman bagi manusia tanpa residu. Ozone akan ditransformasikan kembali menjadi O2 (oksigen) dan tidak ada bahan habis (consumables) yang harus dibeli selama pemakaian.

Saat ini alat disinfeksi APD tersebut sudah sampai tahap purwarupa dan siap diluncurkan untuk diproduksi massal. ”Kami berharap alat kontainer pembersih dan sterilisasi APD ini menjadi alternatif solusi penyelesaian masalah perlindungan tenaga medis dan manajemen rumah sakit,” ujar Renni.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2257 seconds (0.1#10.140)