Ibu Dua Anak Anggota Kowal Ini Gabung Pasukan Garuda ke Lebanon
loading...
A
A
A
PADANG - Serka Silvi Effendi, 33, dari Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) Lantamal II Padang tak bisa menahan haru ketika dinyatakan lulus seleksi bergabung dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon.
Ibu dua orang anak ini berasal dari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, dia satu-satu Kowal dari (Sumbar) bergabung dalam Satuan Tugas Yonmek (Batalyon Mekanis) TNI Kontingen Garuda XIII/O United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) dan bertugas di Lebanon sekitar satu tahun.
(baca juga: Dahsyatnya Ledakan Beirut, Kapal PBB Rusak dan Sejumlah Pasukan Perdamaian Terluka )
“Ini pengalaman saya bisa lulus dalam misi perdamaian yang sudah menjadi cita-cita saya sejak dulu, dan bahkan akan bergabung dengan tentara di dunia,” tuturnya.
Untuk bisa bergabung dengan UNIFIL ini dia harus bersaing dengan 20 srikandi terbaik Indonesia dari Kowal dan yang dinyatakan lulus itu hanya 13 orang dari Kowal, kini Silvi bergabung 50 orang prajurit perempuan terbaik baik dari TNI AL, AU dan AD.
“Periode ini total prajurit TNI yang tergabung dan berangkat dalam misi PBB sebanyak 850 personel. Khusus prajurit wanita dari TNI angkatan darat, udara hingga laut hanya 50 orang, termasuk saya, tentu saya sangat senang sekali karena untuk seluruh Indonesia Kowal yang lulus seleksi hanya 13 orang,” ujarnya.
(baca juga: Polri Kirim Pasukan Perdamaian Garuda Bhayangkara II ke Afrika Tengah )
Untuk bergabung misi perdamaian ini tutur, Silvi, awalnya dia mengikuti tes pada Agustus 2020, ters tersebut berupa jasmani, psikologi, dan bahasa Inggris. Hasil tersebut dia dinyatakan lulus lalu melaksanakan pratugas sejak 27 September hingga 28 Oktober 2020 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia di Bogor. “Setelah keluar hasil tes seminggu saya melaksanakan pratugas, saat keluar hasil tes saya sontak terkejut dan bahagia,” ceritanya.
Meski dia harus meninggalkan anaknya yang baru berusia 3 dan 5 tahun dan tinggal bersama orang tua namun suaminya Serka Ade Surya dari angkatan darat bersama orang tuanya mendukung keberangkatannya tersebut. “Keluarga Insya Allah mendukung, karena ini tugas negara juga. Suami sangat mendukung penuh,” tuturnya.
Kini Silvi masih menunggu keberangkatan ke Lebanon, karena belum ada pemberitahuan namun katanya, pada Senin 7 Desember mendatang seluruh prajurit yang lulus akan dikumpulkan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia di Bogor. “Nanti kami disana akan melakukan karantina dulu selama 14 hari atau dua minggu sesuai dengan protokol kesehatan, tapi untuk berangkat ke Lebanon belum tahu,” ucapnya.
(baca juga: Ledakan di Beirut Jadi Titik Balik Perubahan Libanon )
Tidak hanya saat ini dia meninggal keluarga dengan karena tugas, ibu lulusan SMA 1 Situjuah Limo Nagari bergabung dengan TNI pada 2007, anak pasangan Effendi dan Aswira ini dinyatakan lulus TNI. “Ya saya hanya ikuti satu tes saja tidak berulang-ulang, jadi satu kali tes saya lulus, kemudian pada tahun 2008 saya bertugas di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT),” terangnya.
Selama empat tahun dia bekerja di NTT lalu menikah kemudian dia mengikuti suami ke Padang sampai sekarang. Silvi ini bekerja di bagian Staf Perencanaan dan Anggaran Lantamal II Padang.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal II Padang, Mayor (L) Syahrul mengaku ikut bangga dengan lulusnya salah seorang prajuritnya. Apalagi, Silvi merupakan yang Kowal pertama Lantamal II Padang yang lulus seleksi misi perdamaian.
“Silvi sebagai prajurit Kowal pertama dapat menjaga nama baik Lantamal II Padang. Semoga diberikan kesehatan dan kekuatan. Kita tidak tahu dengan kondisi iklim di sana. Semoga fisik kuat dan dapat melaksanakan tugas dengan baik,” ujarnya.
Saat dia mengikut seleksi kata Kadispen, Silvi cukup mahir berbahasa Inggris, dia juga disiplin dan bertanggung jawab setiap tugas yang dibebankan.
Ibu dua orang anak ini berasal dari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, dia satu-satu Kowal dari (Sumbar) bergabung dalam Satuan Tugas Yonmek (Batalyon Mekanis) TNI Kontingen Garuda XIII/O United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) dan bertugas di Lebanon sekitar satu tahun.
(baca juga: Dahsyatnya Ledakan Beirut, Kapal PBB Rusak dan Sejumlah Pasukan Perdamaian Terluka )
“Ini pengalaman saya bisa lulus dalam misi perdamaian yang sudah menjadi cita-cita saya sejak dulu, dan bahkan akan bergabung dengan tentara di dunia,” tuturnya.
Untuk bisa bergabung dengan UNIFIL ini dia harus bersaing dengan 20 srikandi terbaik Indonesia dari Kowal dan yang dinyatakan lulus itu hanya 13 orang dari Kowal, kini Silvi bergabung 50 orang prajurit perempuan terbaik baik dari TNI AL, AU dan AD.
“Periode ini total prajurit TNI yang tergabung dan berangkat dalam misi PBB sebanyak 850 personel. Khusus prajurit wanita dari TNI angkatan darat, udara hingga laut hanya 50 orang, termasuk saya, tentu saya sangat senang sekali karena untuk seluruh Indonesia Kowal yang lulus seleksi hanya 13 orang,” ujarnya.
(baca juga: Polri Kirim Pasukan Perdamaian Garuda Bhayangkara II ke Afrika Tengah )
Untuk bergabung misi perdamaian ini tutur, Silvi, awalnya dia mengikuti tes pada Agustus 2020, ters tersebut berupa jasmani, psikologi, dan bahasa Inggris. Hasil tersebut dia dinyatakan lulus lalu melaksanakan pratugas sejak 27 September hingga 28 Oktober 2020 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia di Bogor. “Setelah keluar hasil tes seminggu saya melaksanakan pratugas, saat keluar hasil tes saya sontak terkejut dan bahagia,” ceritanya.
Meski dia harus meninggalkan anaknya yang baru berusia 3 dan 5 tahun dan tinggal bersama orang tua namun suaminya Serka Ade Surya dari angkatan darat bersama orang tuanya mendukung keberangkatannya tersebut. “Keluarga Insya Allah mendukung, karena ini tugas negara juga. Suami sangat mendukung penuh,” tuturnya.
Kini Silvi masih menunggu keberangkatan ke Lebanon, karena belum ada pemberitahuan namun katanya, pada Senin 7 Desember mendatang seluruh prajurit yang lulus akan dikumpulkan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia di Bogor. “Nanti kami disana akan melakukan karantina dulu selama 14 hari atau dua minggu sesuai dengan protokol kesehatan, tapi untuk berangkat ke Lebanon belum tahu,” ucapnya.
(baca juga: Ledakan di Beirut Jadi Titik Balik Perubahan Libanon )
Tidak hanya saat ini dia meninggal keluarga dengan karena tugas, ibu lulusan SMA 1 Situjuah Limo Nagari bergabung dengan TNI pada 2007, anak pasangan Effendi dan Aswira ini dinyatakan lulus TNI. “Ya saya hanya ikuti satu tes saja tidak berulang-ulang, jadi satu kali tes saya lulus, kemudian pada tahun 2008 saya bertugas di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT),” terangnya.
Selama empat tahun dia bekerja di NTT lalu menikah kemudian dia mengikuti suami ke Padang sampai sekarang. Silvi ini bekerja di bagian Staf Perencanaan dan Anggaran Lantamal II Padang.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal II Padang, Mayor (L) Syahrul mengaku ikut bangga dengan lulusnya salah seorang prajuritnya. Apalagi, Silvi merupakan yang Kowal pertama Lantamal II Padang yang lulus seleksi misi perdamaian.
“Silvi sebagai prajurit Kowal pertama dapat menjaga nama baik Lantamal II Padang. Semoga diberikan kesehatan dan kekuatan. Kita tidak tahu dengan kondisi iklim di sana. Semoga fisik kuat dan dapat melaksanakan tugas dengan baik,” ujarnya.
Saat dia mengikut seleksi kata Kadispen, Silvi cukup mahir berbahasa Inggris, dia juga disiplin dan bertanggung jawab setiap tugas yang dibebankan.
(end)