Cerita Kakek-Nenek di Semarang Bongkar Tabungan Bantu Korban Corona

Senin, 11 Mei 2020 - 22:30 WIB
loading...
Cerita Kakek-Nenek di Semarang Bongkar Tabungan Bantu Korban Corona
Kakek-nenek warga Kota Semarang menyampaikan bantuan untuk korban corona kepada Gubernur Ganjar Pranowo, Senin (11/5/2020). Bantuan berupa masker kain dan uang tunai. Foto/Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
SEMARANG - Langkah kaki Mbah Sumiati Sastro Kaelan (69) dan Setyabudi Sutanto (72) tampak terseok saat menaiki tangga teras rumah dinas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dengan kardus besar di tangan, Mbah Sumiati tampak cukup kesulitan menapaki anak tangga itu.

Namun semangat duo simbah ini patut diacungi jempol. Bukan karena tetap energik di usia senja, tapi kepedulian sosialnya yang masih membara yang begitu memesona. Pasangan suami istri berusia lanjut asal Jalan Sidorejo Dr Cipto Kota Semarang itu sengaja mendatangi rumah dinas gubernur untuk menyampaikan bantuan. Tak banyak yang diberikan, hanya masker kain sebanyak 100 buah dan uang tunai Rp500.000.

"Niki kulo mbeto masker. Niki duit sekedik monggo ditompo (ini saya bawa masker. ini uang sedikit silakan diterima)," kata Sumiati saat bertemu Ganjar, Senin (11/5/2020).

Selain itu, Sumiati juga memberikan surat pengantar serta buku hasil perjalanan spiritualnya. Buku itu diakuinya ditulis oleh salah seorang cendekia Undip Semarang dan berisi pesan moral untuk bangsa dan bernegara. "Alhamdulilah oleh duit aku (alhamdulillah saya dapat uang)," kata Ganjar bercanda.

Namun belum selesai ngomong, Sumiati langsung menampis tangan Ganjar yang memegang amplop berisi uang sumbangannya. Dengan lucu, dia mengatakan bahwa uang itu bukan untuk Ganjar. "Mboten nggo njenengan (bukan untuk kamu), cuma lewat saja," ucapnya disambut tawa terpingkal-pingkal Ganjar.

Kepada Ganjar, Sumiyati mengaku tergerak untuk memberikan bantuan saat melihat video Ganjar. Salah satu kata yang membuatnya tergugah adalah saat Ganjar mengajak semua orang untuk ngrogoh roso kamanungsan (merengkuh rasa kemanusiaan) untuk membantu sesama di tengah pandemi COVID-19 ini.

"Lalu saya berdoa, supaya saya yang tua ini bisa ikut membantu. Ndilalah ada anak-anak yang membuat masker dan dikasih saya, ada juga yang ngasih uang kemudian saya tabung dan saya berikan sekarang," ucapnya.

Meski tak banyak, tapi masker dan uang tabungan itu diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menanggulangi COVID-19. Bahkan, tak hanya memberikan bantuan, Sumiati juga menawarkan diri menjadi relawan.

"Saya dulu mantan perawat di RSUP Kariadi. Setelah suami kecelakaan di tahun 1975, saya keluar dan fokus merawat suami. Sekarang nganggur dan merasa tubuh masih sehat. Jadi tolong Pak Ganjar, saya mau jadi relawan untuk membantu tenaga medis menghadapi penyakit ini," katanya.

Apa yang disampaikan dua simbah itu membuat Ganjar terenyuh. Ia tak menyangka, meski usai senja, keduanya tetap peduli untuk ikut membantu dan bahkan mengajukan diri menjadi relawan. "Saya terima bantuan masker dan uangnya ya mbah, terimakasih banyak. Nanti kami salurkan pada masyarakat yang membutuhkan," kata Ganjar.

Ganjar pun mengamini permintaan dua simbah itu untuk menjadi relawan. Namun bukan di rumah sakit, melainkan di lingkungan sekitar rumahnya. "Njenengan membantu seperti ini, sudah menjadi relawan. Kalau mau lebih, saya punya program jogo tonggo, menjaga tetangga supaya tidak kelaparan. Monggo simbah berdua ikut berpartisipasi, menggerakkan lingkungan untuk peduli. Yang mampu membantu yang tidak mampu, yang kekurangan dibantu," ucapnya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1587 seconds (0.1#10.140)