Selama 12 Jam, 6 Kali Suara Guguran Terdengar dari Merapi

Rabu, 18 November 2020 - 11:49 WIB
loading...
Selama 12 Jam, 6 Kali Suara Guguran Terdengar dari Merapi
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
YOGYAKARTA - Peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Merapi terus terjadi. Dalam 12 jam terdengar 6 kali suara guguran yang terdengar dari beberapa pos pengamatan.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam enam jam terhitung sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB, Rabu (18/11/2020), terdengar tiga kali suara guguran.

Bahkan, suara guguran snsgta keras terdengar pada pukul 04.45 WIB dsri tiga pos pengamatan Merapi. "Suara guguran snagat keras terdengar dari Kaliurang, Jrakah dan Babadan," terangnya kepada wartawan di Yogyakarta Rabu (18/11/2020).

Dijelaskannya, selain suara guguran yang sangat keras, suara guguran juga terdengar sedang. Secara keseluruhan lanjutnya, selam enam jam pagi ini, tercatat 17 gempa guguran dengan amplitudo antara 3-65 mm dengan durasi 13-122 detik.

Begitu juga dengan gempa hembusan tercatat 6 kali, gempa fase banyak 44 kali, dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 9 kali.

Sedangkan sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada tanggal (17/11/2020) juga terdengar tiga kali suara guguranmukai lemah hingga keras. Sedangkan untuk gempa Gugursn tercatat 26 kali. (Baca juga: Uang Nasabah Rp72 Juta di Rekening Raib, Ini Tanggapan Maybank)

Hari sebelumnya BPPTKG melaporkan 60 kalo gempa guguran serta Gugursn yang teramati menuju Kali trising dan senowo dengan jarak 500 meter. Selain itu juga 6 kali suara Guguran terdengar di Pos Babadan dan Kaliurang.

"Status masih siaga atau level III, jarak 5km harus bebas dari aktivitas warga masyarakat," jelasnya. (Baca juga: COVID-19 Meningkat, Pemprov Jateng Tambah 520 Tempat Isolasi dan 104 ICU)

Ketika disinggung mengenai kemungkinan erupsi, Hanik mengaku masih belum bisa diprediksi. Hanya saja semua harus siaga dengan kenaikan aktivitas vulkanik di gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut. "Untuk erupsi belum bisa diprediksi," pungkasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)