Buron 19 Hari, 4 Pemerkosa Gadis Belia di Buton Selatan Dibekuk Polisi

BUTON SELATAN - Polisi berhasil menangkap empat dari lima tersangka pemerkosaan gadis belia di Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Keempat pelaku akhirnya menyerahkan diri setelah sempat buron selama 19 hari.

Personel Team Criminal Ray Satreskrim Polres Buton , harus bekerja keras menyisir hutan hingga ke dalam gua, dan menjelajah lautan untuk menemukan persembunyian para pelaku pemerkosaan tersebut. (Baca juga: Terjepit Bodi Mobil, Sopir yang Ditabrak KA Penataran Blitar-Surabaya Tewas )

Melalui pendekatan persuasif kepada keluarga para tersangka, akhirnya empat dari lima tersangka pemerkosaan menyerahkan diri. Empat tersangka pemerkosaan yang sudah menyerahkan diri masing-masing berinisial LK (18); LA (15); SA (15); dan SD (16).

Para tersangka pemerkosaan langsung digiring ke ruang penyidikan untuk diperiksa. Mereka mengaku langsung kabur ke dalam hutan setelah mendengar kabar bahwa korban pemerkosaan telah melapor ke polisi. (Baca juga: Belasan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang, 2 Mobil dan 1 Motor Rusak Parah )



Saat dalam pelarian, mereka berpindah-pindah tempat untuk bersembunyi dengan bekal makanan seadanya. Para tersangka pemerkosaan terkadang kembali ke rumah kerabat untuk mengambil bahan makanan. Setelah dibujuk keluarga dan kondisi sulit saat dalam pelarian, para tersangka akhirnya menyerahkan diri setelah buron selama 19 hari.

Menurut Kasatreskrim Polres Buton , AKP Dedi Hariyanto, empat tersangka pemerkosaan yang sudah menyerahkan diri kini mendekam di sel tahanan Polres Buton , untuk kepentingan penyelidikan terhadap kasus pemerkosaan ini. "Kami juga terus berkoordinasi dengan keluarga tersangka, agar satu tersangka lainnya yang masih buron dapat keluar dari persembunyiannya," tegasnya. (Baca juga: Status Siaga, Merapi Keluarkan 11 Kali Guguran Lava Pijar dan Suara Gemuruh )

Sebelumnya, seorang gadis di Kabupaten Buton Selatan, yang masih berusia 15 tahun digilir lima orang pemuda dari desa tetangganya. Aksi bejat ini direkam oleh salah seorang pelaku untuk mengancam korban pemerkosaan , agar tidak melaporkan perbuatan mereka.