Diduga Terpapar Corona, Mantan Guru SD di Sukoharjo Meninggal
loading...
A
A
A
SUKOHARJO - Seorang Mantan Guru Sekolah Dasar (SD) berinisial M (63) yang pernah mengajar di daerah Papahan, Karanganyar meninggal dunia karena COVID-19.
Informasi yang didapat, M yang tinggal didaerah Dusun Pandak Rt 01/01 Desa Jatisobo, Polokarto Sukoharjo meninggal setelah hasil Swab ketiga yang bersangkutan baru keluar pada Senin (18/11/2020) lalu. Sedangkan hasil Swab kedua yang dikeluarkan rumah Sakit Kustati menunjukkan hasil bila M positif terpapar Corona. (Baca juga:Sempat Diambil Paksa, Jenazah Covid-19 di Pinrang Akhirnya Dikebumikan)
Kabar meninggalnya M, diduga terpapar virus Corona, berimbas tak ada satupun warga yang bertakziah. Mengantisipasi adanya warga yang bertakziah, rumah M terlihat dijaga. (Baca juga:Pemkab Karanganyar Dorong Tanaman Kopi Dikembangkan di Lereng Lawu)
Karena rumah M dijaga, warga yang hendak bertakziah, hanya berani berada di seberang jalan lalu pulang.
Tak hanya di rumah M saja, lokasi dimana M dimakamkan, juga mendapatkan penjagaan dari aparat Polsek Polokarto. Pemakaman M pun dilakukan dengan menggunakan standar protokol kesehatan.
Supriyatin (52) istri Almarhum saat ditemui dari bilik pagar membenarkan bila suaminya sudah menjalani Swab sebanyak tiga kali.
"Pertama (hasil Swab) negtif. Terus dilakukan Swab kedua hasilnya positif. Dan rencananya senin mendatang akan diumumkan hasil tes ketiga, tapi Bapak sudah meninggal dunia" ujarnya, Kamis (12/11/2020).
Supriyatin menjelaskan kronologi kejadian tersebut berawal almarhum kambuh sakit diabetesnya dan masuk RS Kustati, Pasar Kliwon, Solo, dua minggu lalu.
Selama di RS Kustati dilakukan tes swab hingga tiga kali dan hanya tes swab kedua yang hasilnya diketahui positip hingga pasien meninggal dunia.
"Sebenarnya sakit awal Bapak cuma sakit diabetes bukan corona" tandasnya.
Sementara itu, Totok (55) warga setempat membenarkan perihal adanya hasil tes swab kedua di RS Kustati yang hasilnya dinyatakan positip covid.
"Keluarga almarhum menceritakan tentang hasil swab tersebut hingga akhirnya meninggal dunia," ujarnya.
Totok menjelaskan sebenarnya kondisi almarhum tergolong sehat karena setiap minggu sering bersepeda santai bersama dirinya.
"Beliau ini semenjak pensiun dari Guru SD Papahan Karanganyar rutin sepeda santai dengan saya,"terangnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Polokarto Bambang Saptono saat dihubungi tidak ada respon.
Informasi yang didapat, M yang tinggal didaerah Dusun Pandak Rt 01/01 Desa Jatisobo, Polokarto Sukoharjo meninggal setelah hasil Swab ketiga yang bersangkutan baru keluar pada Senin (18/11/2020) lalu. Sedangkan hasil Swab kedua yang dikeluarkan rumah Sakit Kustati menunjukkan hasil bila M positif terpapar Corona. (Baca juga:Sempat Diambil Paksa, Jenazah Covid-19 di Pinrang Akhirnya Dikebumikan)
Kabar meninggalnya M, diduga terpapar virus Corona, berimbas tak ada satupun warga yang bertakziah. Mengantisipasi adanya warga yang bertakziah, rumah M terlihat dijaga. (Baca juga:Pemkab Karanganyar Dorong Tanaman Kopi Dikembangkan di Lereng Lawu)
Karena rumah M dijaga, warga yang hendak bertakziah, hanya berani berada di seberang jalan lalu pulang.
Tak hanya di rumah M saja, lokasi dimana M dimakamkan, juga mendapatkan penjagaan dari aparat Polsek Polokarto. Pemakaman M pun dilakukan dengan menggunakan standar protokol kesehatan.
Supriyatin (52) istri Almarhum saat ditemui dari bilik pagar membenarkan bila suaminya sudah menjalani Swab sebanyak tiga kali.
"Pertama (hasil Swab) negtif. Terus dilakukan Swab kedua hasilnya positif. Dan rencananya senin mendatang akan diumumkan hasil tes ketiga, tapi Bapak sudah meninggal dunia" ujarnya, Kamis (12/11/2020).
Supriyatin menjelaskan kronologi kejadian tersebut berawal almarhum kambuh sakit diabetesnya dan masuk RS Kustati, Pasar Kliwon, Solo, dua minggu lalu.
Selama di RS Kustati dilakukan tes swab hingga tiga kali dan hanya tes swab kedua yang hasilnya diketahui positip hingga pasien meninggal dunia.
"Sebenarnya sakit awal Bapak cuma sakit diabetes bukan corona" tandasnya.
Sementara itu, Totok (55) warga setempat membenarkan perihal adanya hasil tes swab kedua di RS Kustati yang hasilnya dinyatakan positip covid.
"Keluarga almarhum menceritakan tentang hasil swab tersebut hingga akhirnya meninggal dunia," ujarnya.
Totok menjelaskan sebenarnya kondisi almarhum tergolong sehat karena setiap minggu sering bersepeda santai bersama dirinya.
"Beliau ini semenjak pensiun dari Guru SD Papahan Karanganyar rutin sepeda santai dengan saya,"terangnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Polokarto Bambang Saptono saat dihubungi tidak ada respon.
(nth)