Ning Tiwi Ingin Masyarakat Kota Surabaya Sejahtera, Makmur, Damai
loading...
A
A
A
SURABAYA - Bakal calon Wali Kota Surabaya dari PDI Perjuangan Sri Setyo Pertiwi menyebut bahwa masyarakat kota Surabaya harus hidup sejahtera, makmur dan damai.
Tekad itulah yang mendasari dirinya berani bertarung dalam kontestasi pilkada kota Surabaya.
"Jadi tiga itu harus bisa saya gapai. Karena keberhasilan seorang pemimpin ketika masyarakatnya itu tidak kekurangan sesuatu apapun," kata Sri Setyo Pertiwi yang akrab disapa Ning Tiwi kepada SINDOnews.com saat meresmikan Posko Kemenangan di kawasan Darmo Permai, Surabaya, Sabtu (9/5/2020).
Ning Tiwi mengatakan, diresmikannya posko tersebut untuk menunjukkan bahwa dirinya bersama tim pemenangan sudah benar-benar siap bertarung Pilkada Surabaya 2020. Hanya saja hingga saat ini pihaknya masih menunggu rekom resmi dari PDIP.
"Saat ini belum ada komunikasi yang sangat berarti, cuma kami saling menunggu juga, dan saya hanya mendaftar di PDIP saja tidak partai lainnya. Jadi saya optimis aja," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Ning Tiwi merupakan satu di antara sederet tokoh kota Surabaya yang mendaftar sebagai bacawali lewat PDIP. Beberapa nama yang cukup kuat di antaranya Whisnu Sakti Buana, Dyah Katarina, Armudji, Eddy Tarmidi dan lainnya.
Namun bagi Ning Tiwi, hal itu tidak mengikis niatnya untuk tetap mengabdikan diri untuk kota Surabaya.
"Saya tidak melihat kanan-kiri. Saya optimis aja, karena sebuah cita-cita harus saya raih yaitu untuk menyejahterakan masyarakat kota Surabaya," kata dia.
Ketua tim pemenangan Ning Tiwi, Andi Soedirman, optimistis Ning Tiwi bisa membawa kota Surabaya menjadi seperti apa dia cita-citakan yakni masyarakatnya sejahtera, makmur dan damai. Menurut dia, sosok Ning Tiwi yang sudah berpengalaman di partai politik sudah mumpuni untuk memimpin Kota Surabaya.
Mantan anggota DPRD Surabaya era orde baru ini mengakui, mencari wali kota untuk Surabaya memang tidak gampang. Apalagi karakter orang Surabaya sangat keras.
"Saya ingin mengantarkan dia. Saya simpati pada dia. Dia kader PPP. Surabaya butuh orang gila. Yang jelas harus gila kerja," kata dia.
Andi berharap, dengan diresmikannya Posko Kemenangan yang bertepatan momen malam Nuzulul Quran ini bisa mendapatkan berkah dan meraih hidayah. Pihaknya juga menyiapkan 12 ton beras yang sudah dikemas untuk dibagikan pada masyarakan terdampak COVID-19.
Tekad itulah yang mendasari dirinya berani bertarung dalam kontestasi pilkada kota Surabaya.
"Jadi tiga itu harus bisa saya gapai. Karena keberhasilan seorang pemimpin ketika masyarakatnya itu tidak kekurangan sesuatu apapun," kata Sri Setyo Pertiwi yang akrab disapa Ning Tiwi kepada SINDOnews.com saat meresmikan Posko Kemenangan di kawasan Darmo Permai, Surabaya, Sabtu (9/5/2020).
Ning Tiwi mengatakan, diresmikannya posko tersebut untuk menunjukkan bahwa dirinya bersama tim pemenangan sudah benar-benar siap bertarung Pilkada Surabaya 2020. Hanya saja hingga saat ini pihaknya masih menunggu rekom resmi dari PDIP.
"Saat ini belum ada komunikasi yang sangat berarti, cuma kami saling menunggu juga, dan saya hanya mendaftar di PDIP saja tidak partai lainnya. Jadi saya optimis aja," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Ning Tiwi merupakan satu di antara sederet tokoh kota Surabaya yang mendaftar sebagai bacawali lewat PDIP. Beberapa nama yang cukup kuat di antaranya Whisnu Sakti Buana, Dyah Katarina, Armudji, Eddy Tarmidi dan lainnya.
Namun bagi Ning Tiwi, hal itu tidak mengikis niatnya untuk tetap mengabdikan diri untuk kota Surabaya.
"Saya tidak melihat kanan-kiri. Saya optimis aja, karena sebuah cita-cita harus saya raih yaitu untuk menyejahterakan masyarakat kota Surabaya," kata dia.
Ketua tim pemenangan Ning Tiwi, Andi Soedirman, optimistis Ning Tiwi bisa membawa kota Surabaya menjadi seperti apa dia cita-citakan yakni masyarakatnya sejahtera, makmur dan damai. Menurut dia, sosok Ning Tiwi yang sudah berpengalaman di partai politik sudah mumpuni untuk memimpin Kota Surabaya.
Mantan anggota DPRD Surabaya era orde baru ini mengakui, mencari wali kota untuk Surabaya memang tidak gampang. Apalagi karakter orang Surabaya sangat keras.
"Saya ingin mengantarkan dia. Saya simpati pada dia. Dia kader PPP. Surabaya butuh orang gila. Yang jelas harus gila kerja," kata dia.
Andi berharap, dengan diresmikannya Posko Kemenangan yang bertepatan momen malam Nuzulul Quran ini bisa mendapatkan berkah dan meraih hidayah. Pihaknya juga menyiapkan 12 ton beras yang sudah dikemas untuk dibagikan pada masyarakan terdampak COVID-19.
(nth)