Warga Tanggamus Dikagetkan Guncangan Gempa di Kedalaman 10 Km

Selasa, 10 November 2020 - 09:53 WIB
loading...
Warga Tanggamus Dikagetkan Guncangan Gempa di Kedalaman 10 Km
Gempa bumi bermagnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Tanggamus. Foto/BMKG
A A A
TANGGAMUS - Warga di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, dikagetkan dengan huncangan gempa bermagnitudo 5,5. Gempa terjadi pada Selasa (10/11/2020), sekitar pukul 07.52 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa berapa pada kedalaman 10 km. (Baca juga: Hendak Lamar Kekasih, Zulpiandi Keburu Dibekuk Jatanras Polda Sumsel )

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus, menginformasikan bahwa gempa tersebut dirasakan warga cukup kuat. Namun demikian, guncangan gempa tidak menimbulkan kepanikan masyarakat.

Pihak otoritas setempat terus memantau situasi lapangan, sedangkan masyarakat Pesisir Barat masih di provinsi ini merasakan guncangan lemah gempa . Warga di Kabupaten Pesisir Barat sempat panik hingga keluar rumah. (Baca juga: Aneh dan Unik, Tanaman Cabai di Agam Bebuah Seperti Virus Corona )



Dalam rilis tertulisnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebutkan, BMKG merilis guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intesity gempa tersebut antara lain II MMI di Pringsewu, Pesawaran, III MMI Tanggamus, Liwa, Ulubelu dan Limau. MMI merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Gempa tersebut berada di laut, dengan posisi 121 km barat daya Tanggamus atau 126 km tenggara Pesisir Barat.

Menilik analisis InaRISK, Kabupaten Tanggamus, merupakan salah satu Kawasan dengan bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk gempa bumi. Sebanyak 20 kecamatan teridentifikasi berada pada zona tersebut dengan potensi populasi terpapar mencapai 383.819 jiwa. (Baca juga: Negatif COVID-19, 20 WNI ABK di China Dipulangkan ke Sulawesi Utara )

"BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat terkait dengan kondisi terkini pasca gempa . Masyarakat diimbau terus waspada terhadap potensi bencana geologi, seperti gempa bumi. Hingga saat ini tidak ada teknologi yang dapat memprediksikan kapan dan dimana gempa terjadi," ujarnya.

(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)