70 Persen Anak-anak di Bawah Usia 6 Tahun Menderita Hepatitis A Tanpa Gejala

Senin, 09 November 2020 - 22:56 WIB
loading...
70 Persen Anak-anak...
Sekitar 70% anak-anak di bawah usia 6 tahun penderita penyakit Hepatitis A biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala.(Foto/Ilustrasi/Ist)
A A A
MEDAN - Sekitar 70 persen anak-anak di bawah usia 6 tahun penderita penyakit Hepatitis A biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala.

Oleh karena itu, orang tua perlu memahami penyakit Hepatitis A yang merupakan penyakit infeksi hati yang sangat menular dan biasanya bersifat jangka pendek.

Berbeda dengan hepatitis B dan C yang bisa menjadi kronis, hepatitis A bersifat akut. Hepatitis A telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kegagalan hati yang fulminan di sejumlah negara seperti Korea, Argentina, dan Brazil. (BACA JUGA: Hindari Bahaya Hepatitis A dengan Menjaga Kebersihan dan Vaksinasi)

Vaccine Medical Director GlaxoSmithKline Indonesia (GSK), dr. Deliana Permatasari mengatakan, pada negara dengan endemisitas tinggi, infeksi virus hepatitis A biasanya ditemukan pada kondisi sanitasi dan sosial ekonomi yang kurang memadai.

"Selain mampu bertahan di suhu ekstrim 70 derajat Celcius selama 10 menit dan tingkat keasaman tinggi, virus ini juga mampu bertahan di beberapa permukaan seperti kulit manusia, makanan dan kotoran,” kata dr. Deliana Permatasari, melalui realisnya kepada SINDONews.com, Senin (9/11/2020) sore.

Dia menjelaskan, penularan virus hepatitis A dapat terjadi melalui makanan dan air yang terkontaminasi dan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi hepatitis A.

"Makanan yang terkontaminasi dengan virus hepatitis A dapat terjadi kapan saja, mulai dari tahap pembuatan sampai setelah makanan dimasak. Kontaminasi makanan dan minuman ini seringkali dijumpai sehari-hari," ungkapnya. (BACA JUGA: Virus Hepatitis A Menyebar, Dinkes Depok Nyatakan KLB)

Menurut Deliana Permatasar, beberapa gejala umum penderita hepatitis A antara lain demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan nyeri sendi. Gejala lain adalah sakit perut yang parah dan diare serta jaundice (kulit atau mata kuning, urin gelap).

Dia menambahkan, gejala-gejala ini biasanya muncul 2 hingga 7 pekan setelah terpapar virus. Biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan, meskipun beberapa orang bisa sampai selama 6 bulan.

Namun demikian, sekitar 70% anak-anak di bawah usia 6 tahun tidak menunjukkan gejala-gejala ini Ketika mereka menderita hepatitis A. Hal ini dapat menjadi sumber penularan virus kepada orang lain, apalagi virus hepatitis A mampu bertahan hidup di luar tubuh hingga berbulan-bulan.

Deliana menegaskan tidak ada obat yang dapat menghilangkan virus hepatitis A. Biasanya dokter akan mengobati mereka yang terinfeksi hepatitis A hingga gejalanya hilang, dan melakukan tes kembali untuk memastikan tubuh pulih seperti sediakala.

World Health Organization (WHO) merekomendasikan masuknya vaksin Hepatitis A ke dalam program imunisasi nasional bagi anak yang berusia di atas 1 tahun yang tinggal di daerah dengan perubahan endemisitas Hepatitis A sedang.

Meski demikian, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan vaksin Hepatitis A sebagai imunisasi dasar yang wajib diberikan pada anak-anak. Vaksin ini dianjurkan untuk diberikan setelah anak berusia 2 tahun dalam 2 dosis dengan selang waktu 6 bulan.

Kedua suntikan vaksin ini dibutuhkan untuk mencegah hepatitis A pada anak-anak hingga sekitar 85 persen dan dapat bertahan selama 15 hingga 20 tahun.
(vit)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6193 seconds (0.1#10.140)