UMY Bagikan 1600 Paket Sembako Bagi Mahasiswa Terdampak Corona
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) membagikan 1600 sembako bagi mahasiswa UMY yang terdampak virus corona jenis baru, Covid-19.
Sembako yang dibagikan berupa beras, mi instan, gula, dan minyak goreng. Selain itu para mahasiswa juga diberikan peralatan mandi, mencuci, dan juga alat perlindungan diri berupa masker dan hand sanitizer.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan, penyebaran virus Covid-19 menjadi dilematis bagi mahasiswa UMY khususnya yang berasal dari daerah rantauan. Banyak mahasiswa rantau yang memutuskan untuk tidak pulang ke kampung halaman karena sadar akan tingginya risiko menjadi carier.
Namun, keputusan untuk tetap tinggal di kos di tengah pandemi juga memiliki risiko tersendiri terutama dalam hal akses untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini diperparah dengan adanya lockdown yang dilakukan oleh beberapa perkampungan di sekitar kampus UMY. Karena itulah, UMY bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 dan relawan melakukan pembagian logistik ini.
“Semoga program ini dapat berlangsung dengan baik dan bisa menambah rasa aman dan nyaman bagi para mahasiswa selama menjalani masa sulit
selama masa penyebaran pandemi Covid-19, “ kata Gunawan, dalam siara pers yang diterma SINDOnews Kamis (16/4/2020).
Gunawan menjelaskan sesuai dengan anjuran pemerintah untuk melaksanan physical distancing, pembagian logistik dilakukan dengan teknis drive thru di mana para mahasiswa masuk melalui gerbang selatan dan antri sesuai dengan jalur yang ditentukan.
Setelah melakukan verifikasi data dan mengambil logistik, para mahasiswa diminta langsung pulang ke rumah atau kost masing-masing. Waktu pengambilan logistik dilakukan sesuai jadwal yang dibagi berdasar fakultas dan daerah asal mahasiswa. “Tidak hanya itu, para mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan masker saat pengambilan logistik,” jelasnya.
Gunawan menambahkan, pembagian 1600 paket sembako ini sesuai dengan jumlah mahasiswa yang mendaftar. Untuk pembagianya direncanakan akan dilaksakan rutin setiap minggu atau setidaknya hingga masa pandemi ini berakhir. “Kami berharap dengan perhatian ini, kesejahteraan mahasiswa tetap terjaga dan mereka lebih tenang,” harapnya.
Sembako yang dibagikan berupa beras, mi instan, gula, dan minyak goreng. Selain itu para mahasiswa juga diberikan peralatan mandi, mencuci, dan juga alat perlindungan diri berupa masker dan hand sanitizer.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan, penyebaran virus Covid-19 menjadi dilematis bagi mahasiswa UMY khususnya yang berasal dari daerah rantauan. Banyak mahasiswa rantau yang memutuskan untuk tidak pulang ke kampung halaman karena sadar akan tingginya risiko menjadi carier.
Namun, keputusan untuk tetap tinggal di kos di tengah pandemi juga memiliki risiko tersendiri terutama dalam hal akses untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini diperparah dengan adanya lockdown yang dilakukan oleh beberapa perkampungan di sekitar kampus UMY. Karena itulah, UMY bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 dan relawan melakukan pembagian logistik ini.
“Semoga program ini dapat berlangsung dengan baik dan bisa menambah rasa aman dan nyaman bagi para mahasiswa selama menjalani masa sulit
selama masa penyebaran pandemi Covid-19, “ kata Gunawan, dalam siara pers yang diterma SINDOnews Kamis (16/4/2020).
Gunawan menjelaskan sesuai dengan anjuran pemerintah untuk melaksanan physical distancing, pembagian logistik dilakukan dengan teknis drive thru di mana para mahasiswa masuk melalui gerbang selatan dan antri sesuai dengan jalur yang ditentukan.
Setelah melakukan verifikasi data dan mengambil logistik, para mahasiswa diminta langsung pulang ke rumah atau kost masing-masing. Waktu pengambilan logistik dilakukan sesuai jadwal yang dibagi berdasar fakultas dan daerah asal mahasiswa. “Tidak hanya itu, para mahasiswa diwajibkan untuk menggunakan masker saat pengambilan logistik,” jelasnya.
Gunawan menambahkan, pembagian 1600 paket sembako ini sesuai dengan jumlah mahasiswa yang mendaftar. Untuk pembagianya direncanakan akan dilaksakan rutin setiap minggu atau setidaknya hingga masa pandemi ini berakhir. “Kami berharap dengan perhatian ini, kesejahteraan mahasiswa tetap terjaga dan mereka lebih tenang,” harapnya.
(nun)