ATM Beras Disebut Program Unggulan Akhyar-Salman Jelang Debat, Bawaslu: Kami Akan Telusuri

Sabtu, 07 November 2020 - 11:28 WIB
loading...
ATM Beras Disebut Program Unggulan Akhyar-Salman Jelang Debat, Bawaslu: Kami Akan Telusuri
Paslon No Urut 1 itu meluncurkan program ATM beras di Masjid Amal Muslimin, Jalan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai. (Foto/Ist)
A A A
MEDAN - Menjelang debat Pilkada Medan pada hari ini Sabtu (7/11/2020) pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, Paslon Akhyar-Salman ditengarai memiliki program penempatan ATM beras diMasjid Amal Muslimin, Jalan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai.

Penempatan ATM beras di lokasi mesjid itu diduga sebagai alat kampanye.Paslon No Urut 1 itu meluncurkan program ATM beras di Masjid Amal Muslimin, Jalan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai.

"Dari sekitar 1.600 masjid dan 600 musola di Kota Medan, hari ini kita mulai 2 unit dulu," kata Akhyar di masjid tersebut, Minggu 27 September lalu, saat kampanye Pilkada Medan baru berlangsung hari kedua. (BACA JUGA: Inilah 5 Panelis yang Akan Hadir dalam Debat Terbuka Akhyar Nasution VS Bobby Nasution)

Nah, sehari jelang debat perdana, Jumat (6/11/2020) kemarin, program penempatan ATM beras Paslon AMAN (Akhyar-Salman) di masjid-masjid kembali meramaikan pemberitaan media massa.

Media pun menyebut itu sebagai program unggulan duet petahana Plt Walikota Medan dan politisi PKS tersebut. Akhyar sendiri mengatakan program ATM beras sebagai bentuk kesiapan pihaknya menghadapi debat.

Juru Bicara Tim Pemenangan Bobby Nasution-H. Aulia Rachman (Berkah), Sugiat Santoso kepada wartawan di Medan, mengaku tak kaget dengan politik identitas yang dikembangkan Akhyar-Salman. Sejak awal kontestasi, pasangan tersebut sudah tercium menggunakan simbol-simbol agama dalam berkampanye. (BACA JUGA: KPU Siapkan 2 Jam untuk Bobby Nasution dan Akhyar Nasution Sampaikan Gagasan)

"Beberapa kali kan masuk laporan ke Bawaslu Medan dari masyarakat, bahwa Paslon AMAN berkampanye di masjid dan fasilitas pendidikan Islam. Meskipun, laporan-laporan yang berhubungan dengan tindak pidana pemilu itu akhirnya tidak dilanjutkan oleh Bawaslu," kata Sugiat Santoso,Sabtu (7/11/2020).

Khusus terkait penempatan ATM beras di masjid, Sugiat menyebut ada dua bentuk pelanggaran pidana pemilu yang terjadi. Pertama penggunaan rumah ibadah, yang tegas-tegas dilarang lantaran berpotensi membelah umat dalam kontestasi politik.

Kedua, penggunaan beras yang saat ini dinilai setara dengan money politics. Karena itu, dia mendesak Bawaslu Kota Medan, mengambil tindakan. (BACA JUGA: Saatnya Mencari Nasution yang 'Sakti' untuk Membangun Kota Medan)

"Kita tahunya dari berita-berita yang beredar di media online dan juga memantau medsos. Jelas kita kaget, konten terlarang itu justru sepertinya dikemas sebagai kesiapan pihak sebelah dalam menghadapi debat," ungkapnya, sembari menjelaskan kalau Bawaslu sudah mengkategorikan pembagian beras mengandung unsur money politics.

Sebagai mantan aktivis HMI yang saat ini terjun ke dunia politik, Sugiat mengaku menyesalkan konsep kampanye Paslon Nomor Urut 1, yang terkesan terus mengedepankan politik identitas dengan menunjukkan jati diri sebagai pasangan dari perwakilan muslim. (BACA JUGA INFO GRAFIS: Pasangan Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution - Salman Alfarisi)

"Kita berharap masyarakat tidak terpengaruh dan terbelah dengan polarisasi rumah ibadah yang sejauh ini kita sinyalir menjadi fokus utama paslon yang bersangkutan dalam melakukan kampanye," tegasnya.

Komisioner Bawaslu Kota Medan Divisi Penindakan, Raden Deni Admiral, mengaku baru mengetahui tentang ATM Beras ini. Menurut Raden, pihaknya akan menyusuri informasi yang beredar di media-media tersebut. (BACA JUGA INFOGRAFIS: Pasangan Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution - Aulia Rachman)

"Baru dengar kabarnya saya. Terimakasih atas informasinya, kita akan tindaklanjuti melalui pengawas di kecamatan," tandasnya.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7251 seconds (0.1#10.140)