Penyalahgunaan Narkoba Dominasi Kasus Kejahatan di Makassar Selama Pandemi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Jajaran Polrestabes Makassar merangkum enam kasus kejahatan yang dominan terjadi sepanjang bulan Maret sampai Oktober 2020. Dari enam kasus itu, penyalahgunaan dan penyebaran narkoba paling tinggi, 256 laporan.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar , Kompol Supriady Idrus menyampaikan, penyalahgunaan narkoba masih menjadi fokus utama pihaknya, khususnya saat pandemi COVID-19 .
"Kita lebih mengoptimalkan lagi fungsi Sabhara bersama polsek sejajaran untuk melaksanakan operasi terpadu di setiap wilayah pada jam-jam tertentu. Fungsi Bhinmas untuk tetap melakukan penyuluhan, intel melaksanakan penyelidikan dan reserse melakukan tindakan tegas dan terukur," kata Supriady di Mapolrestabes Makassar, Selasa (3/11/2020).
Pergerakan fungsional jajaran Polrestabes kata dia, termasuk lima kejahatan menonjol lain selama pandemi COVID-19 ini. Kasus itu yakni, pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), penganiyaan, sampai pembunuhan.
Supriady merinci, kasus curat mengalami peningkatan setiap bulannya dengan rata-rata 22 sampai 27 laporan.
Disusul kasus curas dengan total 113 kasus. Namun laporan per bulannya mulai dari lima sampai 28 kejadian. "Paling tinggi di bulan April. Di bulan Oktober itu tiga kasus, turun dari enam kasus di bulan September," ungkap Mantan Kapolsek Rappocini itu.
Sementara kasus curanmor, sambung Supriady menunjukkan indikasi penurunan laporan tiap bulannya. Di Maret, ada 14 kasus, April 6 kasus, Mei 7 kasus, Juni 8 Kasus, Juli 9 Kasus, Agustus 4 kasus, September 6 kasus, dan Oktober 3. Total 57 kasus.
"Yang perlu jadi perhatian itu asalah kasus pembunuhan yang muncul di dua bulan terakhir. September ada 2 kasus, lalu naik Oktober 3 kasus. Dominan terjadi di Panakkukang, Mariso dan Rappocini," papar pria yang akrab disapa Haji Edhy ini.
Edhy menuturkan untuk kejahatan kekerasan domestik seperti penganiayaan , pengeroyokan menunjukkan tren dinamis," Paling banyak tiga laporan perbulannya, Agustus Sampai Oktober itu masing-masing 3 kasus. Paling banyak bulan Juni ada 8 kasus," bebernya.
Namun dia tak menafikan perihal tren kejahatan extra ordinary atau kejahatan luar biasa seperti narkoba masih tinggi di situasi pandemi COVID-19 . "Karena Makassar itu, jadi salah satu pintu penyebaran narkoba . Jalur darat, laut dan udara. Tapi kita maksimalkan sinergi dengan instansi terkait utamanya BNN," ucap Edhy.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar , Kompol Supriady Idrus menyampaikan, penyalahgunaan narkoba masih menjadi fokus utama pihaknya, khususnya saat pandemi COVID-19 .
"Kita lebih mengoptimalkan lagi fungsi Sabhara bersama polsek sejajaran untuk melaksanakan operasi terpadu di setiap wilayah pada jam-jam tertentu. Fungsi Bhinmas untuk tetap melakukan penyuluhan, intel melaksanakan penyelidikan dan reserse melakukan tindakan tegas dan terukur," kata Supriady di Mapolrestabes Makassar, Selasa (3/11/2020).
Pergerakan fungsional jajaran Polrestabes kata dia, termasuk lima kejahatan menonjol lain selama pandemi COVID-19 ini. Kasus itu yakni, pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), penganiyaan, sampai pembunuhan.
Supriady merinci, kasus curat mengalami peningkatan setiap bulannya dengan rata-rata 22 sampai 27 laporan.
Disusul kasus curas dengan total 113 kasus. Namun laporan per bulannya mulai dari lima sampai 28 kejadian. "Paling tinggi di bulan April. Di bulan Oktober itu tiga kasus, turun dari enam kasus di bulan September," ungkap Mantan Kapolsek Rappocini itu.
Sementara kasus curanmor, sambung Supriady menunjukkan indikasi penurunan laporan tiap bulannya. Di Maret, ada 14 kasus, April 6 kasus, Mei 7 kasus, Juni 8 Kasus, Juli 9 Kasus, Agustus 4 kasus, September 6 kasus, dan Oktober 3. Total 57 kasus.
"Yang perlu jadi perhatian itu asalah kasus pembunuhan yang muncul di dua bulan terakhir. September ada 2 kasus, lalu naik Oktober 3 kasus. Dominan terjadi di Panakkukang, Mariso dan Rappocini," papar pria yang akrab disapa Haji Edhy ini.
Edhy menuturkan untuk kejahatan kekerasan domestik seperti penganiayaan , pengeroyokan menunjukkan tren dinamis," Paling banyak tiga laporan perbulannya, Agustus Sampai Oktober itu masing-masing 3 kasus. Paling banyak bulan Juni ada 8 kasus," bebernya.
Namun dia tak menafikan perihal tren kejahatan extra ordinary atau kejahatan luar biasa seperti narkoba masih tinggi di situasi pandemi COVID-19 . "Karena Makassar itu, jadi salah satu pintu penyebaran narkoba . Jalur darat, laut dan udara. Tapi kita maksimalkan sinergi dengan instansi terkait utamanya BNN," ucap Edhy.
(luq)