Protes UMP, Buruh di DIY Lakukan Topo Pepe
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Penetapan Upah Minimun Provinsi ( UMP ) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar Rp1.765.000 masih belum memuaskan kaum buruh di DIY. Para buruh memilih menggelar aksi topo pepe di titik nol Yogyakarta .
Topo pepe atau bisa diartikan dengan berdiam diri di tengah teriknya matahari ini biasa dilakukan rakyat kerajaan Ngayogyakarto Hadiningrat ketika menyampaikan aspirasi kepada rajanya. Mereka kemudian menunggu Sang Raja memanggil untuk menyampaikan keinginan mereka di hadapan raja. (Baca juga: Apindo Sesalkan Kebijakan 5 Gubernur Naikkan UMP 2021 )
Juru bicara Majelis Pekerja Buruh Indonesia DIY yang juga Sekjen DPD KSPSI DIY Irsad Ade Irawan mengatakan, jika aksi topo pepe sengaja dilakukan oleh para buruh untuk mengadu pada Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait dengan upah buruh. (Baca juga: Kabar Gembira, Upah Buruh Yogyakarta 2021 Naik 3,5% )
Dalam hal ini mereka juga menyindir dengan kalimat Sultan untuk mengingatkan Gubernur DIY tentang upah buruh yabg harus menyesuaikan kebutuhan hidup layak (KHL).
"Topo pepe sebagai protes seluruh buruh di Yogyakarta dan menyampaikan keprihatinan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kami ingin Sri Sultan Hemengku Buwono X agar menasihati Gubernur DIY agar menerapkan upah minimum kabupaten kota dengan KHL (kebutuhan hidup layak). Karena kemarin baru UMP yang naik 3,5%," kata Irsad seakan menyindir Sri Sultan HB X yang notabene Gubernur DIY, dalam aksinya, Senin (2/11/2020).
Jika berdasarkan KHL, kata dia, upah layak untuk wilayah DIY berada di angka Rp3 juta. Saat ini, UMP DIY tahun 2021 yang telah disepakati yaitu Rp1.765.000 yang jauh dari KHL. "Upah kabupaten kota belum ditetapkan. Kamia berharap Sri Sultan berani agar upah minimum kabupaten kota sesuai dengan KHL rata-rata di atas Rp3 juta," pungkas dia.
Topo pepe atau bisa diartikan dengan berdiam diri di tengah teriknya matahari ini biasa dilakukan rakyat kerajaan Ngayogyakarto Hadiningrat ketika menyampaikan aspirasi kepada rajanya. Mereka kemudian menunggu Sang Raja memanggil untuk menyampaikan keinginan mereka di hadapan raja. (Baca juga: Apindo Sesalkan Kebijakan 5 Gubernur Naikkan UMP 2021 )
Juru bicara Majelis Pekerja Buruh Indonesia DIY yang juga Sekjen DPD KSPSI DIY Irsad Ade Irawan mengatakan, jika aksi topo pepe sengaja dilakukan oleh para buruh untuk mengadu pada Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait dengan upah buruh. (Baca juga: Kabar Gembira, Upah Buruh Yogyakarta 2021 Naik 3,5% )
Dalam hal ini mereka juga menyindir dengan kalimat Sultan untuk mengingatkan Gubernur DIY tentang upah buruh yabg harus menyesuaikan kebutuhan hidup layak (KHL).
"Topo pepe sebagai protes seluruh buruh di Yogyakarta dan menyampaikan keprihatinan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kami ingin Sri Sultan Hemengku Buwono X agar menasihati Gubernur DIY agar menerapkan upah minimum kabupaten kota dengan KHL (kebutuhan hidup layak). Karena kemarin baru UMP yang naik 3,5%," kata Irsad seakan menyindir Sri Sultan HB X yang notabene Gubernur DIY, dalam aksinya, Senin (2/11/2020).
Jika berdasarkan KHL, kata dia, upah layak untuk wilayah DIY berada di angka Rp3 juta. Saat ini, UMP DIY tahun 2021 yang telah disepakati yaitu Rp1.765.000 yang jauh dari KHL. "Upah kabupaten kota belum ditetapkan. Kamia berharap Sri Sultan berani agar upah minimum kabupaten kota sesuai dengan KHL rata-rata di atas Rp3 juta," pungkas dia.
(nth)