Kecam Ulah Presiden Prancis, Ribuan Umat Islam Solo Demo

Rabu, 28 Oktober 2020 - 15:47 WIB
loading...
Kecam Ulah Presiden Prancis, Ribuan Umat Islam Solo Demo
Ribuan umat Islam Solo saat melakukan aksi demo di jalan Slamet Riyadi di kawasan Gladag, Solo, Rabu (28/10/2020). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Ribuan umat Islam di Kota Solo, menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Slamet Riyadi, di kawasan Gladag, Rabu (28/10/2020). Demo mengecam Presiden Prancis , Emmanuel Macron yang dinilai melecehkan agama Islam dan Nabi Muhammad.

(Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda di Jateng, Dihadiri Difabel Hingga Mantan Teroris )

Dalam aksinya, massa bergerak menyusuri Jalan Slamet Riyadi Solo menuju kawasan Gladag. Berbagai spanduk dan poster yang inti tulisannya mengecam Presiden Prancis dibentangkan.

Mereka juga menggelar orasi di mobil komando yang telah disiapkan. Gambar Presiden Prancis juga diletakkan di jalanan dan kemudian terlindas mobil yang melintas.

"Awal Oktober 2020, Presiden Prancis menyampaikan pernyataan tentang ancaman kelompok radikal muslim yang ingin mengubah nilai nilai liberalisme dan sekulerisme di Prancis ," kata Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dalam pernyataan sikap yang diberikan saat demo berlangsung, Rabu (28/10/2020).

(Baca juga: Dituduh Lakukan Ujaran Kebencian, Risma Dilaporkan ke Polda Jatim )

Kecam Ulah Presiden Prancis, Ribuan Umat Islam Solo Demo


Sebelumnya majalah satire Prancis Charlie Hebdo yang mengumumkan akan menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad dalam rangka menandai dimulainya persidangan kasus penyerangan kantor mereka terkait karikatur tersebut pada 7 September 2015 lalu.

Pada 23 Oktober 2020 lalu, Presiden Prancis mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia. "Dari beberapa peristiwa dan pernyataan Presiden Prancis , dapat disimpulkan bahwa pemerintah Prancis membiarkan majalah Charlie Hebdo yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi," tegasnya.

DSKS menilai Presiden Prancis memberikan pernyataan yang tidak sekedar menyinggung perasaan dan keyakinan umat Islam, tetapi juga melindungi pelaku penistaan terhadap Nabi Muhammad dan agama Islam.

(Baca juga: Kembali Jadi Tersangka, Habib Bahar Robek Surat Dari Polda Jabar )

Selanjutnya umat Islam Soloraya meminta Presiden Prancis meminta maaf dan menyadari telah melakukan kesalahan fatal terhadap umat Islam di dunia. Pihaknya juga mendesak Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk memutus hubungan diplomatik dengan pemerintah Prancis . Pihaknya juga mengimbau umat Islam untuk mempertimbangkan melakukan boikot pembelian dan pemakaian produk apapun buatan Prancis .

(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0994 seconds (0.1#10.140)