Kondisi Polisi yang Ditebas Parang di Makassar Sudah Lewati Masa Kritis
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Anggota Resmob Polsek Panakkukang Bripka Zulqadri yang dibacot, saat hendak menangkap pelaku penganiayaan di Makassar sudah berhasil melewati masa kritis.
Meski saat ini kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, usai ditebas parang sebanyak 8 kali oleh pelaku DL (55) di Jalan Pampang 2 hingga harus ditembak di tempat.
Kapolsek Panakkukang Kompol Jamal Fathur Rakhman menerangkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan keluarga anggotanya yang terluka saat hendak mengamankan pelaku pemarangan.
"Tadi siang kami jenguk, ketemu istri Bripka Zulqadri kebetulan tengah hamil tiga bulan anak pertama. Alhamdulillah sudah melewati masa kritis itu informasi petugas medis, kami minta doanya semua semoga beliau bisa kembali pulih kesehatan nya," kata Jamal kepada Sindonews, Sabtu (24/10/2020).
Jamal melanjutkan Zulqadri dan istrinya telah menanti momongan kurang lebih enam tahun lalu. Dia mengungkapkan, setiap Jumat anggota Resmob Polsek Panakkukang itu kerap membagi-bagikan makanan ke beberapa orang di jalan. Bahkan saat kejadian pembacokan dalam upaya penangkapan pelaku, beberapa nasi yang rencana mau diberikan ke tukang becak, serta warga kurang mampu, batal.
"Jadi beliau punya kebiasaan, pas kejadian sudah mau berangkat, tapi karena ada informasi jika pelaku berada di Pampang 2. Beliau mengurungkan rencana amalnya, dan menjalankan tugas di lapangan dalam rangka mengamankan pelaku pembacokan," tutur Mantan Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar ini.
Sesampai di rumah pelaku, Bripka Zulkadri langsung mengetuk pintu kamar tempat pelaku yang bersembunyi di lantai 2, namun setelah pintu terbuka, kata Jamal, tetiba DL menyerang anggotanya itu dengan sebilah parang. Korban sempat meminta tolong, beberapa rekan sesama anggota Polsek Panakkukang buru-buru membawa korban ke RS Ibnu Sina.
"Di situ terpaksa anggota memberikan tindakan tegas dan terukur, karena pelaku kembali menyerang membabi buta personel lainnya yang berada di lantai 2. Untuk luka yang dialami anggota kami, ada delapan. Luka tebas di bagian kepala, lengan kiri dan kanan, paha kanan dan kiri, pergelangan kaki kiri bagian belakang. Tapi alhamdulillah sudah ditangani RS Bhayangkara," paparnya.
Jamal mengungkapkan kondisi yang dialami Zulqadri menjadi atensi Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam dan Jajaran pimpinan Polda Sulsel.
"Kedepannya saya minta anggota khususnya di Polsek Panakkukang untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan tugas di lapangan. Terlebih pemakaian pelindung badan dan mengutamakan keselamatan. Setelah ini kami terus evaluasi anggota," pungkasnya.
Di Mata Jamal, Zulqadri merupakan anggota yang tekun dan rajin beribadah. Bahkan jika ada kejadian di wilayah hukumnya, korban bergerak cepat.
"Orang yang sangat aktif, boleh dibilang tanpa perintah pun, beliau akan jalan. Tanpa capek, tanpa melihat waktu. Selalu menjalankan tugasnya. Tekun dan rajin dalam menjalankan kerjanya," pungkasnya.
Meski saat ini kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, usai ditebas parang sebanyak 8 kali oleh pelaku DL (55) di Jalan Pampang 2 hingga harus ditembak di tempat.
Kapolsek Panakkukang Kompol Jamal Fathur Rakhman menerangkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan keluarga anggotanya yang terluka saat hendak mengamankan pelaku pemarangan.
"Tadi siang kami jenguk, ketemu istri Bripka Zulqadri kebetulan tengah hamil tiga bulan anak pertama. Alhamdulillah sudah melewati masa kritis itu informasi petugas medis, kami minta doanya semua semoga beliau bisa kembali pulih kesehatan nya," kata Jamal kepada Sindonews, Sabtu (24/10/2020).
Jamal melanjutkan Zulqadri dan istrinya telah menanti momongan kurang lebih enam tahun lalu. Dia mengungkapkan, setiap Jumat anggota Resmob Polsek Panakkukang itu kerap membagi-bagikan makanan ke beberapa orang di jalan. Bahkan saat kejadian pembacokan dalam upaya penangkapan pelaku, beberapa nasi yang rencana mau diberikan ke tukang becak, serta warga kurang mampu, batal.
"Jadi beliau punya kebiasaan, pas kejadian sudah mau berangkat, tapi karena ada informasi jika pelaku berada di Pampang 2. Beliau mengurungkan rencana amalnya, dan menjalankan tugas di lapangan dalam rangka mengamankan pelaku pembacokan," tutur Mantan Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar ini.
Sesampai di rumah pelaku, Bripka Zulkadri langsung mengetuk pintu kamar tempat pelaku yang bersembunyi di lantai 2, namun setelah pintu terbuka, kata Jamal, tetiba DL menyerang anggotanya itu dengan sebilah parang. Korban sempat meminta tolong, beberapa rekan sesama anggota Polsek Panakkukang buru-buru membawa korban ke RS Ibnu Sina.
"Di situ terpaksa anggota memberikan tindakan tegas dan terukur, karena pelaku kembali menyerang membabi buta personel lainnya yang berada di lantai 2. Untuk luka yang dialami anggota kami, ada delapan. Luka tebas di bagian kepala, lengan kiri dan kanan, paha kanan dan kiri, pergelangan kaki kiri bagian belakang. Tapi alhamdulillah sudah ditangani RS Bhayangkara," paparnya.
Jamal mengungkapkan kondisi yang dialami Zulqadri menjadi atensi Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam dan Jajaran pimpinan Polda Sulsel.
"Kedepannya saya minta anggota khususnya di Polsek Panakkukang untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan tugas di lapangan. Terlebih pemakaian pelindung badan dan mengutamakan keselamatan. Setelah ini kami terus evaluasi anggota," pungkasnya.
Di Mata Jamal, Zulqadri merupakan anggota yang tekun dan rajin beribadah. Bahkan jika ada kejadian di wilayah hukumnya, korban bergerak cepat.
"Orang yang sangat aktif, boleh dibilang tanpa perintah pun, beliau akan jalan. Tanpa capek, tanpa melihat waktu. Selalu menjalankan tugasnya. Tekun dan rajin dalam menjalankan kerjanya," pungkasnya.
(agn)