Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Sepakung Pikat Hati Wisman Eropa
loading...
A
A
A
SEMARANG - Ekowisata budaya Sekkaron di Desa Sepakung, Kemambang, Kebumen dan Tegaron (Sekkaron), Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang , mimiliki panorama alam pegunungan dan kearifan lokal yang menarik wisatawan lokal dan manca negara.
Sebelum pandemi COVID-19, setiap hari desa wisata tersebut dikunjungi oleh wisatan. Bahkan dstinasi wisata tersebut sudah dikunjungi sejumlah wisatawan manca negara seperti dari Amerika, Jerman dan Ukraina.
Sebagian besar wisatawan manca negara yang berkunjung, terkesan dengan keindahan alam, budaya dan kearifan lokal serta keramahan masyarakat.
Hamparan lahan pertanian warga dan aliran air sungai yang terlihat dari salah destinasi wisata di Desa Sepakung menambah eksotis panorama alam desa wisata itu.
Tak hanya itu, aktivitas keseharian warga di pedesaan tersebut, ternyata bisa memikat wisatawan manca negara datang ke ekowisata Sekkaron.
Para wisatawan pun menganjurkan masyarakat untuk melestarikan kearifan lokal. Sebagian besar turis datang ke Indonesia salah satunya ingin melihat langsung budaya dan kehidupan natural masyarakat.
"Semua wisatawan mancanegara yang berwisata di ekowisata Sekkaron bisa merasakan langsung bagaimana proses kehidupan masyarakat. Yang menarik perhatian adalah, kehidupan di sini (Desa Sepakung) masih natural. Di sini mereka mendapatkan banyak pengalaman hidup yang luar biasa. Jadi tak hanya menikmati keindahan alamnya saja," kata Kepala Desa Sepakung Ahmad Nuri, belum lama ini.
Dia menuturkan, para wisatawan menilao panorama alam di Sepakung dan desa lainnya masih alami dan eksotis. Kondisi ini harus dijaga agar panorama alamnya tidak rusak dan tetap mimiliki daya tarik bagi wisatawan dari luar negeri.
Dia menambahkan, disamping destinasi wisata alam, ekowisata budaya Sekkaron juga menyuguhkan wisata pertanian dan perkebunan. Para wisatawan bisa mencoba pekerjaan petani mulai proses pengolahan tanah, penanaan hingga panen.
Bahkan pada wisata perkebunan, para wisatawan juga bisa melakukan pengolahan hasil perkebunan hingga siap saji.
Sebelum pandemi COVID-19, setiap hari desa wisata tersebut dikunjungi oleh wisatan. Bahkan dstinasi wisata tersebut sudah dikunjungi sejumlah wisatawan manca negara seperti dari Amerika, Jerman dan Ukraina.
Sebagian besar wisatawan manca negara yang berkunjung, terkesan dengan keindahan alam, budaya dan kearifan lokal serta keramahan masyarakat.
Hamparan lahan pertanian warga dan aliran air sungai yang terlihat dari salah destinasi wisata di Desa Sepakung menambah eksotis panorama alam desa wisata itu.
Tak hanya itu, aktivitas keseharian warga di pedesaan tersebut, ternyata bisa memikat wisatawan manca negara datang ke ekowisata Sekkaron.
Para wisatawan pun menganjurkan masyarakat untuk melestarikan kearifan lokal. Sebagian besar turis datang ke Indonesia salah satunya ingin melihat langsung budaya dan kehidupan natural masyarakat.
"Semua wisatawan mancanegara yang berwisata di ekowisata Sekkaron bisa merasakan langsung bagaimana proses kehidupan masyarakat. Yang menarik perhatian adalah, kehidupan di sini (Desa Sepakung) masih natural. Di sini mereka mendapatkan banyak pengalaman hidup yang luar biasa. Jadi tak hanya menikmati keindahan alamnya saja," kata Kepala Desa Sepakung Ahmad Nuri, belum lama ini.
Dia menuturkan, para wisatawan menilao panorama alam di Sepakung dan desa lainnya masih alami dan eksotis. Kondisi ini harus dijaga agar panorama alamnya tidak rusak dan tetap mimiliki daya tarik bagi wisatawan dari luar negeri.
Dia menambahkan, disamping destinasi wisata alam, ekowisata budaya Sekkaron juga menyuguhkan wisata pertanian dan perkebunan. Para wisatawan bisa mencoba pekerjaan petani mulai proses pengolahan tanah, penanaan hingga panen.
Bahkan pada wisata perkebunan, para wisatawan juga bisa melakukan pengolahan hasil perkebunan hingga siap saji.