Antisipasi COVID-19, Kepala Daerah Mulai Bersiap Antisipai Penularan saat Libur Panjang Akhir 2020

Selasa, 20 Oktober 2020 - 13:48 WIB
loading...
Antisipasi COVID-19,...
Sejumlah kepala daerah menyatakan kesiapannya mengantisipasi lonjakan COVID-19 saat libur panjang akhir tahun 2020 ini.(Foto/Ist)
A A A
JAKARTA - Sejumlah kepala daerah menyatakan kesiapannya mengantisipasi lonjakan COVID-19 saat libur panjang akhir tahun 2020 ini.

Hal ini terungkap dalam Webinar series yang mengangkat tema Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkot, Pilkada Menang, dalam rangka perayaan HUT Partai Golkar ke-56.

Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Piether menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan beberapa langka untuk menghadapi libur panjang nanti.

Namun dia juga pemerintah memberikan penguatan laboratorium regional di daerah perlu ditingkatkan agar dapat melakukan pemeriksaan RT-PCR

“Dukungan fasilitas untuk rumash sakit umum daerah SOE untuk ruang isolasi tekanan negatif (RITN) dan dukungan anggaran untuk mendukung kesiapan masyarakat dalam menghadapi new normal/adaptasi Covid-19 juga diperlukan,” jelasnya. (BACA JUGA: Cegah Klaster Libur Panjang, Tito Karnavian: Lebih Baik Beres-beres di Rumah)

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan trend Covid-19 di wilayahnya mengalami sudah penurunan dibandingkan bulan lalu.

Saat ini, kata Zaki, Kabupaten Tangerang berada pada zona orange atau zona dengan tingkat penularan sedang jika dihitung dari 14 indikator kesehatan masyarakat.

Namun, Zaki menyebutkan kasus tertinggi sejak awal maret sampai saat ini terjadi pada tanggal 22 Sepetember 2020 sebanyak 64 kasus dan ditemukan2 klaster baru, yaitu klaster pesantren dan klaster unjuk rasa.

“Karena klaster unjuk rasa 1-2 minggu kedepan kami prediksikankasus akan kembali naik dan Kami siapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depan,“ ujarnya. (BACA JUGA: Viral di Medsos, Mobil Ambulans Dipakai Membawa Seserahan Pernikahan)

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan melakukan hal yang sama dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di wilayahnya.

“Penanganannnya sebenarnya sama dengan Kabupaten Tangerang, namun bedanya hanya lokasi geografis dan kehidupannya. Kalau di Luwu kan agraris sedangkan Kabupaten Tangerang urban,” bebernya.

Namun selama pandemi Covid-19, aktivitas perekonomian seperti perkebunan dan perikanan tidak mengalami kendala dan masih terus dijaga pergerakannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2279 seconds (0.1#10.140)