Sampang dan Sumenep Zona Hijau Covid-19, Ini Strateginya

Senin, 13 April 2020 - 07:03 WIB
loading...
Sampang dan Sumenep Zona Hijau Covid-19, Ini Strateginya
Sampang dan Sumenep Zona Hijau Covid-19, Ini Strateginya
A A A
SURABAYA - Di tengah perkembangan Covid-19, kini di Jawa Timur (Jatim) hanya tersisa dua kabupaten yang masih berstatus zona hijau dengan nol kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun nol kasus positif Covid-19. Dua daerah tersebut adalah Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang.

Bupati Sampang Slamet Junaidi, pihaknya selama ini aktif melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. "Kami aktif turun ke lapangan untuk memantau warga kami. Sore ini kami juga masih di lapangan, mobil kita sedang mogok tengah hutan karena kami dengar ada hajatan pernikahan, kami meminta supaya itu diundur saja setelah Covid-19 ini berlalu," katanya, Minggu (12/4/2020).

Meski masih dalam zona hijau, warga Sampang yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada sebanyak 281 orang. Sedangkan yang berstatus sebagai Orang Dalam Risiko (ODR) ada sebanyak 10.000 orang. Para ODP maupun ODR ini yang kini dalam pengawasan ketat oleh Pemkab Sampang.

"Besok Senin kita panggil seluruhnya, kepala puskesmas, postu dan polindes, kami akan melakukan pendataan. Sekarang ini sudah ada sebanyak sepuluh ribu lebih warga kami yang sampai di desa-desa kita lakukan isolasi," kata Slamet Junaidi.

Dari mengumpulkan para kepala puskesmas tersebut, pihaknya ingin agar mereka mendapatkan data riil ODR di Kabupaten Sampang. Yang nantinya mereka akan diminta untuk melakukan isolasi diri. Pemda juga akan hadir di sana untuk mencegah agar ODR tidak keluar rumah.

ODR di Kabupaten Sampang ini adalah warga pekerja migran yang mudik dari Malaysia. Mereka juga ada yang dari Spanyol serta Amerika. Oleh Pemkab mereka diberikan prioritas untuk dilakukan monitoring.

“Adapun ODP kita di Sampang, kita selalu melakukan monitoring. Siang malam kita gerak bersama karena Gugus Tugas kita sampai desa,” tegas Slamet Junaidi.

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Sumenep Busyro Karim. Dia mengatakan bisa mempertahankan Sumenep sebagai zona hijau karena daerahnya melaksanakan aturan dengan ketat. Dan jaminan keselamatan pada siapapun yang datang ke Sumenep juga dilaksanakan.

“Semua yang datang discreening dilihat kesehatannya. Diantaranya yang mudik. Selanjutnya ada kesadaran masyarakat karena juga dari tokoh masyarakat juga ikut melakukan imbauan. Seperti kalau ada pesta pernikahan itu sebaiknya ditunda dulu,” kata Busyro.

Tidak hanya itu di kawasan pedesaan Kabupaten Sumenep juga diterapkan desa siaga Covid-19. Masker dan semacamnya juga produksi sendiri oleh warga sebagai sarana pencegahan penyebaran virus. “Bilik-bilik sterilisasi juga didirikan di berbagai wilayah di Sumenep. Bahkan di Kangean juga sudah disiapkan,” katanya.

Sejauh ini di Kabupaten Sumenep tercatat ada sebanyak 123 orang ODP. Dikatakan Busyro di Sumenep ada sebanyak 82 orang yang diisolasi secara mandiri atau karantina mandiri. “Sudah ada 82 orang yang diisolasi. Biasanya ada yang menolak saat awal akan dikarantina. Tapi setelah dibujuk dan diberi pengertian akhirnya mau. Intinya peran tokoh desa,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberi semangat dan juga motivasi pada pemerintah daerah setempat agar terus berjuang tak kenal lelah mencegah penyebaran Covid-19.

“Terus semangat menjaga daerah kita agar tidak terjadi penyebaran virus. Dan tak henti mari kita terus sosialisasikan ke masyarakat untuk stay at home untuk memproteksi diri sendiri maupun orang lain,” kata Gubernur Khofifah.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)