Susun Pedoman Penguatan Ruang Kreatif, Kemendikbud Sowan ke Komunitas Inbox

Minggu, 18 Oktober 2020 - 14:43 WIB
loading...
Susun Pedoman Penguatan Ruang Kreatif, Kemendikbud Sowan ke Komunitas Inbox
Kemendikbud tengah menggodok draf Pedoman Penguatan Ruang kolaborasi kreatif. Lewat panduan itu diharapkan bisa terjalin sinergitas, baik antar sesama komunitas kreatif maupun antara penggiat komunitas dengan pemda. (Foto/Sindonews/Inin)
A A A
MAJALENGKA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah menggodok draf Pedoman Penguatan Ruang kolaborasi kreatif. Lewat panduan itu diharapkan bisa terjalin sinergitas, baik antar sesama komunitas kreatif maupun antara penggiat komunitas dengan pemerintah daerah.

Kepala POKJA film, musik, media baru, dan arsip Kemendikbud TB Andre mengatakan, sebelum draf tersebut ditetapkan, pihaknya ingin mendengar masukan dari berbagai komunitas. Saat ini, sedikitnya sudah dilakukan uji petik di empat titik.

Dalam kesempatan itu, Andre menjelaskan, komunitas merupakan ujung tombak dari keberlangsungan seni dan budaya. Atas pertimbangan itu, pihaknya memutuskan berkomunikasi dengan para komunitas untuk membahas draf tersebut. (BACA JUGA: Menciptakan Ruang Kreatif untuk Anak Bangsa)

Namun, setelah draf tersebut dianggap sudah final, keberadannya juga bisa menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam membuat kebijakan terkait ruang kreatiflvitas komunitas.

"Pedoman ini sebagai guide. Ujung tombak kebudayaan, seni ya di komunitas itu. Uji petik ini kami lakukan untuk mendengar saran, masukan dan sebagainya dari beberapa komunitas. Uji petik kami lakukan di JaF karena kami dengar di sini ruang kolaborasinya sudah berjalan dengan baik," kata Andre saat menjadi pembicara pada Uji Petik Pedoman Penguatan Ruang kolaborasi Kreatif di Jebor Hall Jatiwangi art Factory (JaF), Sabtu (17/10/2020).
(BACA JUGA: Bekraf Suntik Pelaku Usaha Kreatif di Daerah)

Pembicara lainya, Argus mengatakan, kendati dibuat pedoman secara tertulis, tetapi produk panduan itu dipastikan tidak akan berlaku secara kaku. Agus menjelaskan, draf tersebut nantinya tidak akan mengurangi daya kreativitas penggiat komunitas.

"Panduan ini kalau terlalu kaku, nggak asyik juga untuk seni. Makanya kita bikin asik. Ini (draf) masih bisa dibongkar," kata dia.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2120 seconds (0.1#10.140)