CoLearn, Belajar Matematika Semudah WhatsApp-an
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - CoLearn, sebuah start-up edukasi di Indonesia, baru saja meluncurkan fitur baru bernama “Tanya”. Fitur ini memungkinkan pelajar untuk menyelesaikan soal matematika hanya dengan mengambil dan mengunggah foto soal ke dalam platform.
Dalam hitungan detik, CoLearn dapat memberikan video penjelasan tentang cara menyelesaikan soal tersebut, secara jelas dan mudah dimengerti. Fitur terbaru ini merupakan wujud komitmen CoLearn untuk membuat matematika menjadi mata pelajaran yang lebih mudah dipahami dan tidak perlu ditakuti. (Baca juga: Kolaborasi Pintaria dan Kampus Swasta Pertama Berbasis Online )
Hingga saat ini, mata pelajaran matematika masih menjadi ‘momok’ bagi para pelajar di Indonesia. Matematika identik dengan rumus dan soal-soal yang membutuhkan penyelesaian rumit, sehingga banyak pelajar yang kurang menyukainya. (Baca juga: Belajar Matematika Ternyata Memberi Manfaat Kesehatan )
Padahal, seiring dengan berkembangnya bidang sains, matematika justru menjadi salah satu pelajaran inti yang paling dibutuhkan untuk mendukung STEM (sains, teknologi, engineering, dan matematika). Tanpa kemampuan matematika yang baik, sulit untuk menekuni bidang-bidang sains yang lain.
“Salah satu misi utama CoLearn adalah berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, agar generasi muda dapat bersaing dengan negara-negara lain. Pandemi COVID-19 telah membuktikan betapa pentingnya menguasai teknologi yang akan menjadi elemen utama dalam semua kegiatan di masa depan. Karena itu, penguasaan terhadap mata pelajaran sains seperti matematika sangat penting untuk menjadi fondasi bagi kemajuan teknologi yang lebih pesat,” kata CEO CoLearn Abhay Saboo kepada SINDOnews, Senin (12/10/2020).
Dia menjelaskan, 45 hari sejak diluncurkan, CoLearn saat ini menjawab lebih dari 1 pertanyaan setiap detiknya, atau lebih dari 3.000.000 pertanyaan setiap bulannya.Tidak hanya bermanfaat untuk para pelajar, fitur Tanya juga diharapkan dapat meringankan beban para guru sekolah yang kini memiliki kesibukan tinggi dalam mengurusi kegiatan belajar mengajar (KBM) online selama pandemi berlangsung.
“Saya merasa bisa belajar lebih baik dengan format penjelasan video yang ada di fitur “Tanya” karena penjelasan dari guru terkadang belum memadai. Selama ini saya menggunakan aplikasi CoLearn 3-4 kali dalam seminggu, dan sekarang saya lebih percaya diri untuk menjawab soal-soal matematika selama bersekolah dari rumah, karena saya sering berlatih melalui aplikasi,” ungkap seorang pelajar kelas 11 jurusan IPA di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) Dian Aminarti.
Dian rutin menggunakan aplikasi CoLearn untuk membantu proses belajar. Terutama menjelang UTS mendatang. Dian rajin berlatih soal-soal karena dia bercita-cita menembus universitas terbaik dan menjadi dokter spesialis.
Selain fitur Tanya, CoLearn menghadirkan sesi Live Class untuk mendampingi pelajar Indonesia yang membutuhkan bimbingan belajar online dengan pembelajaran yang terasa offline. Fitur ini ditujukan untuk mereka yang kesulitan mengikuti penjelasan guru selama sekolah daring (online), atau ingin lebih memahami mata pelajaran tertentu dengan pembelajaran yang intensif.
Fitur Live Class membuat pelajar lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran, karena bersifat interaktif dan dapat melakukan komunikasi secara dua arah. Para pengajar (yang disebut Guru Juara) juga telah diseleksi secara ketat; mereka memiliki kemampuan dan sederet prestasi dengan usia yang relatif muda, sehingga dapat menjadi panutan baik bagi para siswa. Selain itu, terdapat Guru Siaga yang siap membantu murid ketika mereka memiliki pertanyaan di tengah sesi.
“Kami melihat selama KBM online berlangsung, banyak pelajar yang merasa bosan karena interaksinya hanya satu arah, dan bahkan ada guru yang hanya memberikan tugas begitu saja tanpa penjelasan yang substansial. Melalui Live Class CoLearn, kini mereka bisa lebih komunikatif dan termotivasi untuk belajar, karena tercipta interaksi dan lingkungan yang kondusif antara pelajar dan tutornya,” kata COO CoLearn Marc Irawan.
Sementara itu, CPO CoLearn Sandeep Devaram, mengaku dirinya ingin semua pelajar Indonesia bisa mendapatkan akses terhadap bimbingan belajar yang berkualitas.
“Sebagai platform edukasi teknologi, CoLearn ingin membuktikan bahwa semua mata pelajaran - bahkan matematika - bisa dipahami dengan mudah, asalkan kita mendalaminya dengan cara yang menyenangkan. Selain matematika, kami juga berencana memperluas fitur dan layanan ‘Tanya’ CoLearn untuk mata pelajaran sains lainnya,” kata dia.
Selain di aplikasi, fitur ‘Tanya’ juga tersedia di WhatsApp (085 759 759 759). Sama seperti di aplikasi, pelajar menyelesaikan soal matematika hanya dengan mengambil dan mengirim foto soal ke nomor tersebut. Akan tetapi, tidak seperti di aplikasi yang tidak dibatasi jumlah, jumlah pertanyaan yang bisa ditanya di WhatsApp terbatas setiap harinya.
Startup CoLearn didirikan oleh tiga orang veteran praktisi dalam dunia pendidikan, yaitu Abhay Saboo (CEO), Marc Irawan (COO), dan Sandeep Devaram (CPO). Abhay Saboo merupakan lulusan MBA dari Harvard University. Marc Irawan merupakan pendiri startup coding Bright Future Labs di Indonesia. Sedangkan Sandeep Devaram adalah salah satu personel awal BYJU’s, salah satu startup edukasi terbesar di dunia. Aplikasi CoLearn dapat diunduh secara gratis melalui Play Store dan App Store.
Dalam hitungan detik, CoLearn dapat memberikan video penjelasan tentang cara menyelesaikan soal tersebut, secara jelas dan mudah dimengerti. Fitur terbaru ini merupakan wujud komitmen CoLearn untuk membuat matematika menjadi mata pelajaran yang lebih mudah dipahami dan tidak perlu ditakuti. (Baca juga: Kolaborasi Pintaria dan Kampus Swasta Pertama Berbasis Online )
Hingga saat ini, mata pelajaran matematika masih menjadi ‘momok’ bagi para pelajar di Indonesia. Matematika identik dengan rumus dan soal-soal yang membutuhkan penyelesaian rumit, sehingga banyak pelajar yang kurang menyukainya. (Baca juga: Belajar Matematika Ternyata Memberi Manfaat Kesehatan )
Padahal, seiring dengan berkembangnya bidang sains, matematika justru menjadi salah satu pelajaran inti yang paling dibutuhkan untuk mendukung STEM (sains, teknologi, engineering, dan matematika). Tanpa kemampuan matematika yang baik, sulit untuk menekuni bidang-bidang sains yang lain.
“Salah satu misi utama CoLearn adalah berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, agar generasi muda dapat bersaing dengan negara-negara lain. Pandemi COVID-19 telah membuktikan betapa pentingnya menguasai teknologi yang akan menjadi elemen utama dalam semua kegiatan di masa depan. Karena itu, penguasaan terhadap mata pelajaran sains seperti matematika sangat penting untuk menjadi fondasi bagi kemajuan teknologi yang lebih pesat,” kata CEO CoLearn Abhay Saboo kepada SINDOnews, Senin (12/10/2020).
Dia menjelaskan, 45 hari sejak diluncurkan, CoLearn saat ini menjawab lebih dari 1 pertanyaan setiap detiknya, atau lebih dari 3.000.000 pertanyaan setiap bulannya.Tidak hanya bermanfaat untuk para pelajar, fitur Tanya juga diharapkan dapat meringankan beban para guru sekolah yang kini memiliki kesibukan tinggi dalam mengurusi kegiatan belajar mengajar (KBM) online selama pandemi berlangsung.
“Saya merasa bisa belajar lebih baik dengan format penjelasan video yang ada di fitur “Tanya” karena penjelasan dari guru terkadang belum memadai. Selama ini saya menggunakan aplikasi CoLearn 3-4 kali dalam seminggu, dan sekarang saya lebih percaya diri untuk menjawab soal-soal matematika selama bersekolah dari rumah, karena saya sering berlatih melalui aplikasi,” ungkap seorang pelajar kelas 11 jurusan IPA di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) Dian Aminarti.
Dian rutin menggunakan aplikasi CoLearn untuk membantu proses belajar. Terutama menjelang UTS mendatang. Dian rajin berlatih soal-soal karena dia bercita-cita menembus universitas terbaik dan menjadi dokter spesialis.
Selain fitur Tanya, CoLearn menghadirkan sesi Live Class untuk mendampingi pelajar Indonesia yang membutuhkan bimbingan belajar online dengan pembelajaran yang terasa offline. Fitur ini ditujukan untuk mereka yang kesulitan mengikuti penjelasan guru selama sekolah daring (online), atau ingin lebih memahami mata pelajaran tertentu dengan pembelajaran yang intensif.
Fitur Live Class membuat pelajar lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran, karena bersifat interaktif dan dapat melakukan komunikasi secara dua arah. Para pengajar (yang disebut Guru Juara) juga telah diseleksi secara ketat; mereka memiliki kemampuan dan sederet prestasi dengan usia yang relatif muda, sehingga dapat menjadi panutan baik bagi para siswa. Selain itu, terdapat Guru Siaga yang siap membantu murid ketika mereka memiliki pertanyaan di tengah sesi.
“Kami melihat selama KBM online berlangsung, banyak pelajar yang merasa bosan karena interaksinya hanya satu arah, dan bahkan ada guru yang hanya memberikan tugas begitu saja tanpa penjelasan yang substansial. Melalui Live Class CoLearn, kini mereka bisa lebih komunikatif dan termotivasi untuk belajar, karena tercipta interaksi dan lingkungan yang kondusif antara pelajar dan tutornya,” kata COO CoLearn Marc Irawan.
Sementara itu, CPO CoLearn Sandeep Devaram, mengaku dirinya ingin semua pelajar Indonesia bisa mendapatkan akses terhadap bimbingan belajar yang berkualitas.
“Sebagai platform edukasi teknologi, CoLearn ingin membuktikan bahwa semua mata pelajaran - bahkan matematika - bisa dipahami dengan mudah, asalkan kita mendalaminya dengan cara yang menyenangkan. Selain matematika, kami juga berencana memperluas fitur dan layanan ‘Tanya’ CoLearn untuk mata pelajaran sains lainnya,” kata dia.
Selain di aplikasi, fitur ‘Tanya’ juga tersedia di WhatsApp (085 759 759 759). Sama seperti di aplikasi, pelajar menyelesaikan soal matematika hanya dengan mengambil dan mengirim foto soal ke nomor tersebut. Akan tetapi, tidak seperti di aplikasi yang tidak dibatasi jumlah, jumlah pertanyaan yang bisa ditanya di WhatsApp terbatas setiap harinya.
Startup CoLearn didirikan oleh tiga orang veteran praktisi dalam dunia pendidikan, yaitu Abhay Saboo (CEO), Marc Irawan (COO), dan Sandeep Devaram (CPO). Abhay Saboo merupakan lulusan MBA dari Harvard University. Marc Irawan merupakan pendiri startup coding Bright Future Labs di Indonesia. Sedangkan Sandeep Devaram adalah salah satu personel awal BYJU’s, salah satu startup edukasi terbesar di dunia. Aplikasi CoLearn dapat diunduh secara gratis melalui Play Store dan App Store.
(nth)