Tagihan Gas Bumi Melejit, Penghuni Rusun Menjerit

Kamis, 08 Oktober 2020 - 11:27 WIB
loading...
Tagihan Gas Bumi Melejit, Penghuni Rusun Menjerit
Warga melintas didepan Rumah Susun Penjaringan Sari 3 Surabaya, Rabu (7/10/2020). Foto: SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Penghuni Rumah Susun (Rusun) Penjaringan Sari 3 Surabaya menjerit. Hal itu akibat melejitnya tagihan biaya jaringan gas rumah tangga dalam beberapa bulan terakhir.

Tak tanggung-tanggung, di saat ekonomi sedang tersumbat Pandemi COVID-19, sejumlah pelanggan gas bumi ini harus membayar tagihan 2-3 kali lipat dari biasanya.(Baca juga : Bundaran Waru Macet Total, Massa Berkumpul di Jalan A Yani )

Sri Mulyani misalnya. Salah satu penghuni lantai 5 Rusun Penjaringan Sari 3 ini mengaku bingung dengan tagihan gas dalam tiga bulan terakhir. Sejak bulan Agustus 2020, dirinya harus mengeluarkan Rp198.000 supaya kompor dapur tetap mengepul. Kemudian pada bulan berikutnya ia harus membayar tagihan gas sebesar Rp100.000. Untuk bulan Oktober ini, Sri belum membayar tagihan lantaran masih berhitung ulang dan mendahulukan pengeluaran untuk kebutuhan lain.

"Sebelumnya saya hanya membayar antara Rp35-50 ribu per bulan. Tapi sejak tiga bulan ini kok tagihan meloncat," katanya, Rabu (7/10).

Meloncatnya tagihan gas ditengah pandemi cukup membuat pedagang toko klontongan ini resah. Menurutya, kenaikan tagihan yang cukup drastis itu tidak sesuai dengan jargon yang selama ini dihembuskan, yaitu membantu meringankan kebutuhan warga terhadap gas untuk memasak dengan biaya murah.

"Ini sudah susah kok malah ditambahi beban tinggi. Jualan gak laris gara-gara Corona, gak ada kerjaan, usaha apa-apa macet," ucapnya.(Baca juga : Sweeping Pabrik Dilakukan, Para Buruh Menuju Bundaran Waru )

Kenaikan tersebut juga dirasakan oleh penghuni lainnya, Supeni. Beberapa bulan terakhir Supeni harus membayar tagihan gas sebesar Rp180.000. Namun pada bulan Oktober ini ia tidak bisa membayar lantaran belum punya uang. "Bulan ini tagihannya Rp120.000 belum saya bayar, gak punya uang," tegasnya.

Diakui Supeni, kenaikan tagihan tarif gas bumi memang tidak dirasakan seluruh penghuni Rusun. Sebagian kecil warga masih membayar sesuai tarif awal dikisaran Rp35-50 ribu. Namun mayoritas penghuni Rusun mengalami kenaikan yang signifikan.

Permasalah kenaikan tarif itupun sempat ditanyakan oleh Kusmindar pada petugas PGN. Hanya saja, penghuni Rusun ini masih belum medapatkan jawaban yang memuaskan.

“Ini kenaikannya kok tebang pilih. Ada yang naik, ada yang tidak. Alasan kenaikan juga gak jelas kenapa. Seharusnya kan kalau mau dinaikkan sosialisasi dulu pada warga,” ucapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1321 seconds (0.1#10.140)