Tuding Mengganggu Ketenangan, Warga Segel Pangkalan Truk
loading...
A
A
A
SEMARANG - Resah dengan aktivitas truk, puluhan warga Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah , menyegel pangkalan truk di jalur lintas Salatiga-Boyolali, Senin (5/10/2020) pagi.
Warga menilai, selain menyebabkan polusi udara akibat debu dan asap knalpot, aktivitas truk juga menimbulkan kebisingan dan rentan mempercepat rusaknya aspal jalan. (BACA JUGA: DPO Tembak Kepala Korban hingga Tewas Akhirnya Ditembak Polisi )
Negosiasi dengan pihak pengelola pun dilakukan warga guna mencari titik temu. Sayangnya, karena tidak menemui kesepakatan, warga akhirnya menyegel pintu masuk pangkalan truk milik PT Tripilar itu. (BACA JUGA: Bentrokan Pecah di Tuapukan Kupang, Satu Tewas dan Tujuh Rumah Ludes Dibakar )
Warga melarang truk keluar masuk pangkalan sehingga para sopir tidak bisa melakukan aktivitas angkut. (BISA DIKLIK: Niat Sebar Hoaks Uji Vaksin COVID-19, Akhirnya 'Gatot' )
Ketua RT Tugu Anto Eko mengatakan, aktivitas truk sangat meresahkan dan mengganggu ketenangan masyarakat sekitar lantaran menyebabkan polusi udara, bising, dan rentan mempercepat kerusakan aspal jalan. "Selain itu, banyak sopir truk yang membuang sampah sembarangan dan merusak lingkungan," kata Anto Eko.
Warga akan membuka segel jika tuntutan dikabulan PT Tripilar, pemilik pangkalan truk dan akan membuat perjanjian baru demi ketenangan warga.
Sementara itu, pengelola pangkalan truk mengaku belum bisa mengabulkan permintaan warga. karena belum mendapat perintah dari pihak perusahaan. "Kami belum bisa mengabulkan tuntutan warga," kata Nanda, pengelola pangkalan truk.
Warga menilai, selain menyebabkan polusi udara akibat debu dan asap knalpot, aktivitas truk juga menimbulkan kebisingan dan rentan mempercepat rusaknya aspal jalan. (BACA JUGA: DPO Tembak Kepala Korban hingga Tewas Akhirnya Ditembak Polisi )
Negosiasi dengan pihak pengelola pun dilakukan warga guna mencari titik temu. Sayangnya, karena tidak menemui kesepakatan, warga akhirnya menyegel pintu masuk pangkalan truk milik PT Tripilar itu. (BACA JUGA: Bentrokan Pecah di Tuapukan Kupang, Satu Tewas dan Tujuh Rumah Ludes Dibakar )
Warga melarang truk keluar masuk pangkalan sehingga para sopir tidak bisa melakukan aktivitas angkut. (BISA DIKLIK: Niat Sebar Hoaks Uji Vaksin COVID-19, Akhirnya 'Gatot' )
Ketua RT Tugu Anto Eko mengatakan, aktivitas truk sangat meresahkan dan mengganggu ketenangan masyarakat sekitar lantaran menyebabkan polusi udara, bising, dan rentan mempercepat kerusakan aspal jalan. "Selain itu, banyak sopir truk yang membuang sampah sembarangan dan merusak lingkungan," kata Anto Eko.
Warga akan membuka segel jika tuntutan dikabulan PT Tripilar, pemilik pangkalan truk dan akan membuat perjanjian baru demi ketenangan warga.
Sementara itu, pengelola pangkalan truk mengaku belum bisa mengabulkan permintaan warga. karena belum mendapat perintah dari pihak perusahaan. "Kami belum bisa mengabulkan tuntutan warga," kata Nanda, pengelola pangkalan truk.
(awd)