Pemda KBB-TNI Bantu Petani yang Terimbas COVID-19

Rabu, 30 September 2020 - 20:35 WIB
loading...
Pemda KBB-TNI Bantu Petani yang Terimbas COVID-19
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna bersama Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo saat pencanangan program pemberdayaan petani yang terdampak COVID-19 di Cilame, Ngamprah, KBB, Rabu (30/9/2020). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kodim 0609/Cimahi menggulirkan program pemberdayaan petani yang terdampak COVID-19. Para petani itu akan menggarap lahan seluas 1 hektare (Ha) yang disiapkan oleh Pemda KBB di Kampung Cikupa, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, pemanfaatan lahan pemerintah daerah untuk kegiatan pertanian sangat membantu bagi masyarakat atau buruh tani yang terdampak COVID-19. Diharapkan petani dapat tetap produktif dan terus berkesempatan mendapatkan penghasilan tambahan di saat kondisi ekonomi sedang sulit seperti ini. (Baca: Angkat Kesejahteraan Petani, Kemnaker Kucurkan Bantuan Padat Karya)

"Disaat pandemi ini harga jual hasil pertanian merosot, diperlarah dengan musim kemarau, otomatis buruh tani kehilangan penghasilannya. Melalui program ini saya berharap petani bisa tetap produktif dan produksi," ucapnya seusai pencanangan program bersama Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, Rabu (30/9/2020).

Dia menyebutkan, agar hasil panennya memiliki harga jual tinggi maka jenis sayuran yang ditanam dipilih jagung manis dan kacang edamame. Jika ditanam saat ini maka diperkirakan panennya sekitar akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021. Lahan yang dimanfaatkan juga bisa ditambah menjadi 3 Ha dengan memanfaatkan lahan Pemda KBB yang belum dipakai.

Selain di bidang pertanian, lanjut dia, program pemberdayaan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 juga diarahkan pada budidaya perikanan dan peternakan. Sebab kedua sektor itu juga memiliki potensi yang cukup besar di KBB.

Ini terkait dengan keberadaan sumber daya alamnya, karena masih banyak lahan kosong yang bisa dimanfaatkan. "Untuk perikanan akan kita budidayakan ikan lele dan belut. Nanti disesuaikan dengan apa yang cocok buat masyarakat," imbuhnya. (Baca: Orang Nganggur dan Miskin Makin Banyak, Program Padat Karya Tunai Jadi Andalan)

Salah seorang petani, Ano Waryono mengaku sangat terbantu dengan adanya program pemberdayaan bagi petani ini. Pasalnya, dampak dari pandemi COVID-19 membuatnya kehilangan banyak modal akibat harga jual yang rendah. Semenjak terdampak COVID-19, dirinya yang biasa menanam sayuran bayam dan sawi, tidak lagi memiliki penghasilan.

"Hasil panen sebelumnya tidak cukup untuk modal tanam, bahkan untuk upah saja emgak ada. Ditambah sekarang lagi musim kemarau, biasanya tanah garapan dibiarkan karena pertanian di sini kebanyakan tadah hujan," ujarnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7509 seconds (0.1#10.140)