Bupati Morowali Ikuti Rakor Komisi Penanggulangan AIDS se-Sulawesi Tengah
loading...
A
A
A
Rakor juga dihadiri oleh Plh. Kadis Kesehatan Provinsi Sulteng, dr. Jumriani. Ia membawakan materi tentang Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS dan TBC di masa pandemi Covid-19.
Jumriani mendorong menggalakkan penanganan HIV/AIDS yang mengacu pada prinsip atau strategi S.T.O.P dengan menargetkan 90-90-90 sudah tercapai pada tahun 2027.
Target 90 persen pertama, semua orang dengan HIV/AIDS (ODHA) harus mengetahui status HIV-nya, 90 persen kedua ODHA yang mengetahui status HIV dan 90 persen mendapatkan pengobatan ARV, 90 persen yang ketiga adalah ODHA yang minum ARV 90 persen pengobatan terpantau virusnya atau tersupresi melalui pemeriksaan viral load.
Strategi S.T.O.Pini dilakukan dengan memberikan penyuluhan atau edukasi HIV secara aktif dan masif, menemukan atau deteksi dini HIV pada semua kelompok populasi berisiko seperti pada ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, warga bina pemasyarakatan dan pada populasi kunci.
Jumriani mendorong menggalakkan penanganan HIV/AIDS yang mengacu pada prinsip atau strategi S.T.O.P dengan menargetkan 90-90-90 sudah tercapai pada tahun 2027.
Target 90 persen pertama, semua orang dengan HIV/AIDS (ODHA) harus mengetahui status HIV-nya, 90 persen kedua ODHA yang mengetahui status HIV dan 90 persen mendapatkan pengobatan ARV, 90 persen yang ketiga adalah ODHA yang minum ARV 90 persen pengobatan terpantau virusnya atau tersupresi melalui pemeriksaan viral load.
Strategi S.T.O.Pini dilakukan dengan memberikan penyuluhan atau edukasi HIV secara aktif dan masif, menemukan atau deteksi dini HIV pada semua kelompok populasi berisiko seperti pada ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, warga bina pemasyarakatan dan pada populasi kunci.
(ars)